Sentimen
Netral (64%)
18 Nov 2022 : 13.43
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Kab/Kota: Yogyakarta

18 November 1912: Berdirinya organisasi Islam Muhammadiyah

18 Nov 2022 : 20.43 Views 2

Elshinta.com Elshinta.com Jenis Media: Politik

18 November 1912: Berdirinya organisasi Islam Muhammadiyah

Ilustrasi.

Elshinta.com - Indonesia yang dikenal sebagai negara Islam saat ini memiliki beberapa organisasi berbasis Islam. Salah satu yang paling besar adalah organisasi Islam Muhammadiyah. Muhammadiyah merupakan organisasi yang bersumber pada Al-quran dan Sunnah. Organisasi ini didirikan oleh KH. A. Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah yang bertepatan dengan tanggal 18 November 1912 Miladiyah di Kota Yogyakarta.

Nama Muhammadiyah pada mulanya diusulkan oleh kerabat dan sekaligus sahabat Kyai Haji Ahmad Dahlan yang bernama Muhammad Sangidu. Muhammad Sangidu merupakan seorang Ketib Anom Keraton Yogyakarta dan tokoh pembaharuan yang kemudian menjadi penghulu Keraton Yogyakarta.

Baca juga 18 November 1912: Berdirinya Muhammadiyah

Nama Muhammadiyah kemudian diputuskan Kyai Haji Ahmad Dahlan setelah melalui shalat istikharah. Artinya, untuk mendirikan Muhammadiyah memiliki dimensi spiritualitas yang tinggi. Sebagaimana tradisi kyai atau dunia pesantren. Pemberian nama Muhammadiyah oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan diharapkan warga Muhammadiyah dapat mengikuti Nabi Muhammad SAW dalam segala tindakannya.

Visi misi organisasi

Visi Muhammadiyah adalah sebagai gerakan Islam yang berlandaskan Alquran dan as-Sunnah dengan watak tajdid yang dimilikinya senantiasa istiqamah dan aktif dalam melaksanakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi mungkar di segala bidang, sehingga menjadi rahmatan li al-‘alamin bagi umat, bangsa dan dunia kemanusiaan menuju terciptanya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya yang diridhai Allah swt dalam kehidupan di dunia ini.

Sementara, misi Muhammadiyah adalah:

Menegakkan keyakinan tauhid yang murni sesuai dengan ajaran Allah SWT yang dibawa oleh Rasulullah yang disyariatkan sejak Nabi Nuh hingga Nabi Muhammad saw. Memahami agama dengan menggunakan akal pikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam untuk menjawab dan menyelesaikan persoalan-persoalan kehidupan yang bersifat duniawi. Menyebarluaskan ajaran Islam yang bersumber pada Alquran sebagai kitab Allah yang terakhir untuk umat manusia sebagai penjelasannya. Mewujudkan amalan-amalan Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat.

Sentimen: netral (64%)