Sentimen
Informasi Tambahan
Event: KTT ASEAN
Kab/Kota: Manila
Tokoh Terkait
Peran Indonesia Sangat Besar, Begini Sejarah Terbentuknya ASEAN
Solopos.com Jenis Media: News
SOLOPOS.COM - Pertemuan antara 5 negara Asia Tenggara, salah satunya Indonesia pada tahun 1967 menghasilkan Deklarasi Bangkok (asean.org)
Solopos.com, JAKARTA–Baru-baru ini Indonesia turut menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang diselenggarakan di Phnom Penh, Kamboja. Presiden Joko Widodo menghadiri langsung kegiatan tersebut sebelum akhirnya bertolak ke Tanah Air pada Minggu (13/11/2022) untuk meresmikan Masjid Raya Sheikh Zayed dan melaksanakan KTT G20.
Dikutip dari ekon.go.id, Kamis (11/18/2022), pada KTT ASEAN ke-40 tersebut, Jokowi menekankan perihal pentingnya memelihara kesatuan dan sentralitas ASEAN dibalik berbagai tantangan yang sedang dihadapi saat ini, salah satunya adalah konflik yang terjadi di Myanmar.
PromosiDaihatsu Rocky, Mobil Harga Rp200 Jutaan Jadi Cuma Rp99.000
Jokowi juga menyampaikan tentang pentingnya menjaga stabilitas hingga ASEAN dapat tetap menjadi pusat pertumbuhan dunia.
Bersamaan dengan berakhirnya konferensi, Indonesia kemudian didaulat menjadi tuan rumah pada perhelatan KTT ASEAN pada 2023 mendatang.
Baca Juga: Dari KTT G20 Bali, Presiden Jokowi Berlanjut ke KTT APEC di Bangkok
Dalam sejarah berdirinya ASEAN, Indonesia pernah menjadi tuan rumah KTT ASEAN sebanyak empat kali. Namun, pernahkah Anda mengetahui bagaimana sejarah terbentuknya ASEAN?
Dikutip dari laman kemlu.go.id, terbentuknya Association South East Asian Nations (ASEAN) diawali dengan berkumpulnya 5 negara yang kemudian menjadi founding fathers of ASEAN yakni Menteri Luar Negeri Indonesia, Adam Malik, Wakil Perdana Menteri yang merangkap sebagai Menteri Pertahanan dan Menteri Pembangunan Nasional Malaysia, Tun Abdul Razak, Menteri Luar Negeri Filipina, Narciso Ramos, Menteri Luar Negeri Singapura, Rajaratnam, dan Menteri Luar Negeri Thailand, Thanat Khoman.
Kelimanya berkumpul di Laem Thaen, Bang Saen Beach, Thailand pada Agustus 1967 untuk berdiskusi dan bertukar pendapat melalui pidatonya masing-masing. Pertemuan tersebut lantas menghasilkan Deklarasi Bangkok.
Deklarasi tersebut kemudian disepakati dan ditanda tangani oleh masing-masing perwakilan negara.
Baca Juga: Sah! Indonesia Ketua ASEAN 2023
Dengan disepakatinya Deklarasi Bangkok tersebut maka sebuah organiasi ASEAN resmi berdiri. Tujuan didirikannya ASEAN mulanya sebagai bentuk kerja sama antarnegara di bidang ekonomi, perdamaian, dan apapun yang berkaitan dengan kepentinga bersama.
Seiring berjalannya waktu, organisasi tersebut semakin berkembang hingga mewujudkan berbagai kegiatan di berbagai bidang. Salah satunya di bidang politik yakni Deklarasi Kawasan Damai, Bebas, dan Netral (Zone of Peace, Freedom, and Neutrality Declaration/ZOPFAN) pada 1971.
Kemudian terdapat juga Traktat Persahabatan dan Kerja Sama (Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia / TAC) yang kemudian dijadikan landasan oleh negara-negara ASEAN untuk dapat hidup damai dan berdampingan.
Sementara kegiatan lainnya di bidang ekonomi adalah Agreement on ASEAN Preferential Trading Arrangements (PTA) diselenggarakan dan disepakati pada 24 Februari 1977 di Manila.
Baca Juga: Jokowi Ajak ASEAN-China Jaga Stabilitas Atasi Krisis Global
Kegiatan tersebut kemudian berkembang dengan terwujudnya agreement on the Common Effective Preferential Tarrif (CEPT) Schem for the ASEAN Free Trade Area. Agenda tersebut dilaksanakan di Singapura pada 28 Januari 1992.
Perkembangan dan kemajuan yang diwujudkan oleh ASEAN lantas mendorong negara lainnya di Asia Tenggara untuk bergabung menjadi bagian dari ASEAN. Perkembangan ASEAN nampaknya sejalan dengan visi misi ASEAN dalam mewujudkan persahabatan dan kerja sama antarnegara dengan nyaman, damai, dan makmur.
Apa yang dicita-citakan oleh ASEAN kemudian dipertegas dalam sebuah kesepakatan yang dikenal sebagai Bali Concord I pada 1976. Terselenggaranya Bali Concord menjadi media bagi para pemimpin ASEAN untuk sepakat dalam program yang meliputi kerja sama di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, keamanan dan peningkatan mekanisme ASEAN.
Baca Juga: Jokowi Bahas Tiga Fokus Kerja Sama di KTT Asean-Australia
Hasil dari Bali Concord I lainnya adalah terwujudnya perdamaian dan stabilitas peningkatan kesejahteraan di wilayah ASEAN. Deretan kegiatan lainnya masih terus dilaksanakan guna mewujudkan ASEAN yang semakin berkembang dari waktu ke waktu.
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN rutin diselenggarakan setiap tahunnya dengan bermacam inovasi, visi, dan misi baru untuk kemajuan dan pencapaian ASEAN di baik di tingkat regional maupun di kancah Internasional.
Sentimen: positif (100%)