Sentimen
Negatif (66%)
18 Nov 2022 : 09.02
Informasi Tambahan

Institusi: Paspampres

Kab/Kota: Pandeglang

Partai Terkait

Ungkit Penusukan Wiranto, Anggota DPR Minta Paspampres Tak Terlalu Longgar

18 Nov 2022 : 16.02 Views 3

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

Ungkit Penusukan Wiranto, Anggota DPR Minta Paspampres Tak Terlalu Longgar
Jakarta -

Seorang wanita di Bali menerobos iring-iringan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan menyalami tangan Presiden di dalam mobil. Anggota Komisi I DPR Bobby Adhityo Rizaldi menilai Paspampres perlu evaluasi kejadian tersebut.

"Memang Paspampres punya protokol keamanan tertentu dalam melakukan tugasnya di medan yang beda-beda. Mungkin ke depan perlu dievaluasi, agar pengamanan Presiden bisa terjaga, tapi tidak terlihat berlebihan," ucapnya, Kamis (17/11/2022).

Menurut Bobby, Paspampres harus terus berinovasi. Pengamanan jangan terlalu longgar.

-

-

"Jangan terlalu longgar agar kejadian seperti Pak Wiranto tidak terulang, dan bisa dicegah," ucap politikus Golkar itu.

Peristiwa yang dimaksud oleh Bobby yakni penusukan ke Wiranto pada 10 Oktober 2019 di Pandeglang, Banten. Saat itu, Wiranto ingin bersalaman dengan warga.

Bagi Bobby, Paspampres memang perlu terus inovasi, sehingga pengamanan yang dilakukan tepat.

"Ini perlu terus inovasi agar definisi pengamanan yang 'cukup,' 'pas,' tidak berlebihan, bisa adaptif dengan acara-acara presiden," kata Bobby.

Namun, secara umum, kerja Paspampres sudah dinilai baik. "Saya rasa Paspampres saat ini sudah baik, dan bisa lebih baik lagi," katanya.

Bobby Adhityo Rizaldi Foto: Bobby Adhityo Rizaldi. (Dok Pribadi).

Sementara itu, anggota Komisi I DPR Lain, Dave Laksono menyebut peristiwa penusukan Wiranto bisa jadi pelajaran agar pengamanan presiden berjalan baik.

"Iya, banyak fanatik yang hingga membunuh presiden di berbagai macan negara. BIN dan Polri terus wajib monitor segala macam kemungkinan ancaman kepada RI dan keluarga," kata Dave dihubungi terpisah.

Dave menyampaikan tindakan wanita tersebut berbahaya. Dia lantas menyinggung tindakan terukur pengamanan Presiden di negara lain.

Wasekjen Golkar Dave Laksono Foto: Tsarina Maharani/detikcom

"Tindakan yang dilakukan wanita itu sangat bahaya dan mengerikan, SOP yang dilakukan Paspampres sudah tepat dan humanis. Bila itu Presiden negara barat, kemungkinan wanita itu sudah ditembak," katanya.

Paspampres pun harus mengevaluasi diri usai kejadian tersebut. Sehingga, keamanan presiden terus terjamin.

"Dia dapat membawa senjata atau bahan peledak yang mematikan presiden dan orang sekelilingya. Tetapi ini jadi pelajaran bagi Paspampres tuk lebih mensterilkan sekitar jalur presiden, bukan tuk sekedar gaya-gayaan, akan tetapi menjaga keamanan dan wibawa lambang negara," katanya.

(aik/idn)

Sentimen: negatif (66.7%)