Antv –Presiden Joko Widodo diminta mengirimkan surat presiden atau surpres kepada DPR RI terkait calon Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa. Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin meminta surpres tersebut dikirim pada pekan ini.

Politikus PDI Perjuangan (PDIP) itu mengingatkan DPR akan memasuki masa reses pada 16 Desember 2022.

“Kalau mengacu aturan perundang-undangan harus segera dalam minggu ini Presiden mengirim nama calon (Panglima TNI),” kata TB Hasanuddin di Gedung DPR pada Rabu (16/11/2022).

Seperti ditulis VIVA.co.id, Menurut dia, dalam aturan disebutkan 20 hari sebelum berakhir masa sidang itu DPR sudah harus mengirimkan nama calon Panglima TNI ke pemerintah.

Maka itu, ia berharap pekan depan sudah mesti dilakukan uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test.

"Berarti tanggal 24 November nama itu sudah harus masuk. Artinya apa? Sebelum tanggal 24, fit and proper test calon Panglima TNI baru sudah harus selesai,” jelasnya.

Dia megatakan pihaknya sudah melaporkan hal itu kepada pimpinan DPR RI yakni Wakil Ketua Lodewijk Freidrich Paulus. Kemudian, Sekretariat Jenderal DPR juga langsung menghubungi Sekretariat Negara dan sekarang segera diproses.

“Ya, mudah-mudahan minggu ini dikirim namanya, minggu depan namanya dikirim ke Bamus. Dan, langsung diserahkan kepada Komisi I untuk di fit and proper test. Jadi, waktu sekarang tanggal 16. Tinggal 8 hari lagi, nama itu belum dikirim,” ujarnya.

Dia menilai wajar jika ada isu bahwa Jenderal Andika akan diperpanjang jabatannya sebagai Panglima TNI. Namun, juga banyak pertanyaan alasan memperpanjang Jenderal Andika.

“Banyak orang yang mempertanyakan, mungkin Panglima TNI akan diperpanjang (karena belum dikirim nama). Tapi menurut aturan perundang-undangan juga tidak ada perpanjangan prajurit TNI, menurut peraturan pemerintah. Kecuali mereka yang memiliki pengetahuan spesialis, itu pun perwira pertama saja," jelasnya.

Sebelumnya, Jenderal Andika bicara mengenai calon Panglima TNI yang nanti akan menggantikan dirinya setelah pensiun. Menurut dia, soal calon Panglima TNI, Presiden Jokowi biasanya tak pernah membicarakannya jauh-jauh hari.

"Sejauh pengalaman saya, Presiden itu nggak pernah jauh-jauh hari ngomong, beliau pasti mendadak," kata Andika di Istana Merdeka, Jakarta pada Rabu, 5 Oktober 2022.

Andika mengatakan antara dirinya dan Jokowi juga tak pernah membahas mengenai sosok Panglima TNI yang menggantikannya nanti. Dia bilang, Jokowi selalu menentukan dalam menit-menit akhir.

Saat disinggung persiapan jelang pensiun, Andika mengaku tak punya persiapan khusus. Dia juga enggan menanggapi mengenai adanya usul perpanjangan masa jabatan Panglima TNI hingga 2024.

"Nggak jawab saya," ujar Andika singkat.

Untuk diketahui, masa jabatan Andika sebagai Panglima TNI akan habis pada Desember 2022.

Menurut Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, usia pensiun prajurit paling tinggi ialah 58 tahun bagi perwira. Lalu, 53 tahun bagi bintara dan tamtama.