Sentimen
Positif (99%)
18 Nov 2022 : 04.25
Informasi Tambahan

Kasus: covid-19

Partai Terkait
Tokoh Terkait

PKS Apresiasi Ekonomi Indonesia Terus Menguat Meski Dibayangi Krisis

18 Nov 2022 : 04.25 Views 3

Jawapos.com Jawapos.com Jenis Media: Nasional

PKS Apresiasi Ekonomi Indonesia Terus Menguat Meski Dibayangi Krisis

JawaPos.com – Anggota DPR RI Fraksi PKS Rofik Hananto mengakui di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) perekonomian Indonesia tetap kokoh meskipun menghadapi gejolak perekonomian global. Kondisi itu, menurutnya, patut disyukuri, mengingat kini dunia dilanda gejolak perang Rusia versus Ukraina hingga krisis pangan.

Ia juga menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2022 sangat baik. Bahkan, ekonomi Indonesia diprediksi akan tetap membaik.

“Alhamdulillah pertumbuhan ekonomi kita ini diprediksi akan tetap baik,” kata Rofik Hananto lewat pesan tertulisnya, Kamis (17/11).

Dikatakan Anggota Komisi VII DPR RI itu, ke depan pemerintah didorong untuk menjaga daya beli masyarakat karena penopang terbesar ekonomi Indonesia ada pada sektor konsumsi rumah tangga. Artinya, ada peran UMKM dalam pertumbuhan ekonomi nasional hingga perlu ada perhatian khusus pada sektor ini.

“Cuma pemerintah harus ingat bahwa struktur ekonomi kita masih ditopang sebagian besar oleh sektor konsumsi rumah tangga dan juga masih besarnya sektor ekonomi informal. Ini artinya Pemerintah harus pastikan rumah tangga ini tetap melakukan konsumsi di tahun depan,” ucapnya.

“Konsumsi ini secara tidak langsung akan menyebabkan bertahannya dukungan sektor informal kepada struktur pertumbuhan ekonomi kita yang dikatakan Presiden kokoh tersebut,” tambahnya.

Menurut Rofik Hananto, ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh Pemerintah dalam menjaga tingkat konsumsi masyarakat, yakni dengan mempekerjakan kembali orang-orang yang menganggur akibat terdampak Covid kemarin.

“Lapangan kerja baru harus tersedia buat mereka. Lakukan berbagai training dan pelatihan skill agar mereka dapat terserap oleh sektor ekonomi,” jelasnya.

Anggota DPR asal Jawa Tengah VII itu juga menyarankan agar Pemerintah terus memberikan bantuan sosial kepada masyarakat miskin, agar daya beli mereka tetap terjaga dan juga Pemerintah menjaga harga bahan pokok agar tidak mengalami kenaikan yang tinggi.

“Selain itu perlu terus memberikan bantalan sosial agar mereka yang berada di lapisan bawah tetap bisa survive. Secara umum, harga-harga juga dipertahankan agar inflasi tetap terjaga tidak menggerus daya beli masyarakat,” ungkapnya.

Diakhir tanggapannya, Rofiq Hananto meminta Pemerintah menjaga stabilitas harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan kebutuhan rumah tangga, seperti tabung gas 3 Kg dan listrik.

“Terutama sekali, Pemerintah perlu menjaga stabilitas harga BBM, tabung gas 3 kg dan listrik baik untuk sektor rumah tangga,” tutupnya.

Sebelumnya, Di hadapan ratusan pengusaha G20 dalam acara penutupan B20 Summit Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memaparkan kekuatan ekonomi Indonesia yang kokoh hingga kekayaan potensi Energi Baru Terbarukan yang dimiliki Indonesia.

Karena itu, dengan kondisi ekonomi Indonesia yang masih mumpuni di tengah ketidakpastian ekonomi global, Jokowi mengutip pernyataan Managing Director IMF Kristalina yang menyebut bahwa Indonesia sebagai salah satu titik terang di tengah kesuraman ekonomi dunia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2022 sebesar 5,72 persen. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melewati target ini patut diacungi jempol saat negara-negara besar mengalami krisis akibat perang.

Menurut Jokowi, Indonesia patut bersyukur karena ekonomi di kuartal II-2022 masih tumbuh 5,44 persen dan kuartal III-2022 tumbuh 5,72 persen. Inflasi juga sudah menurun di level 5,7 persen pada Oktober 2022, setelah September naik 5,9 persen.

Capaian itu sangat berbanding terbalik dengan kondisi Indonesia pada saat awal pandemi COVID-19 di mana ekonomi sempat minus dan masuk resesi pada 2020. Meski dihadapi tantangan lain, Indonesia masih lebih baik dibanding negara lain.

“Pandemi masih ada, ada perang, ada krisis pangan, ada krisis energi, krisis keuangan, tapi kita patut bersyukur Indonesia di kuartal II masih tumbuh 5,44% dan di kuartal III kita tumbuh lebih kuat lagi di 5,72 persen,” kata Jokowi .

Sentimen: positif (99.6%)