Sentimen
Positif (50%)
18 Nov 2022 : 02.08
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Temanggung

Tokoh Terkait

Musim Ekstrim, BPBD Temanggung Gladi Kesiapsiagaan Bencana 

18 Nov 2022 : 02.08 Views 2

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

Musim Ekstrim, BPBD Temanggung Gladi Kesiapsiagaan Bencana 

TEMANGGUNG - Gladi posko digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung sebagai bentuk kesiapan penanganan bencana, Selasa (15/11/2022). 

 

Kapolres Temanggung AKBP Agus Puryadi mengatakan gladi posko sebagai langkah pengurangan resiko bencana. Sehingga jika ada bencana personel sudah siap dalam penanganan bencana. 

 

"Personel agar bersedia meluangkan waktu untuk menyelenggarakan latihan/simulasi kesiapsiagaan bencana sesuai situasi, kondisi dan potensi ancaman bencana  di lingkungan kerja masing-masing," kata dia. 

 

Dia berharap melalui latihan dan simulasi berkala masyarakat dapat lebih siap dan memiliki pengetahuan yang memadai dalam menghadapi bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi. 

 

"Masyarakat harus mengetahui jalur dan tempat evakuasi, upaya perlindungan diri yang paling aman, sehingga dakan meminimalisir jumlah korban," kata dia.

 

Dia mengatakan Peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, merupakan salah satu upaya mitigasi bencana menuju Indonesia Tangguh Bencana.  

 

Sekretaris Komisi D DPRD Kabupaten Temanggung Dwi Sulistyowati mengatakan DPRD untuk meningkatkan kewaspadaan dan kompetensi dalam penanganan bencana. 

 

Kompetensi disampaikannya diperlukan tidak hanya dalam mempercepat penanganan pasca bencana, tetapi juga memprediksi dan mencegah terjadinya bencana. Sehingga mengurangi dan mencegah terjadinya kerugian.

 

"BPBD telah melakukan peningkatan kompetensi seperti digelarnya gladi posko, dan adanya pelatihan," kata dia.

 

Sekda Kabupaten Temanggung Harry Agung Prabowo mengatakan di Temanggung ada 14 kecamatan rawan terjadi bencana alam. Kerawanan pada musim hujan adalah tanah longsor, banjir dan angin puting beliung.  

 

"Kecamatan rawan bencana alam itu seperti Wonoboyo, Tretep, Bejen, Gemawang, Kaloran, dan Pringsurat," kata Harry Agung Prabowo. 

 

Dia mengatakan masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan. Di Musim hujan ini, jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan durasi panjang agar mengungsi ke daerah aman untuk sementara.

 

"Hindari bencana tanah longsor dengan mengungsi, untuk mencegah terjadi korban jiwa dan kerugian," kata dia. 

 

Dia mengatakan gladi diperlukan untuk meningkatkan kemampuan dan skill para personel. Gladi dilakukan mulai dari penanganan para korban, sterilisasi lokasi bencana, hingga penanganan pasca bencana.

 

"Jadi harus ada di siagakan personel dan peningkatan skill, " kata dia. 

 

Dia mengatakan pemerintah daerah harus siap dan tanggap terhadap bencana yang akan terjadi, utamanya pada daerah rawan bencana. "Cuaca ekstrim, personel disiagakan untuk penanganan bencana," kata dia. 

 

Polri terlibat dalam penanganan kebencanaan. Personel Polres Temanggung Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Temanggung Toifur Hadi mengatakan, gelar merupaladi posko merupakan latihan bersama dalam kesiapsiagaan penanganan bencana alam. 

 

"Gladi untuk peningkatan kesiapsiagaan penanganan bencana. Temanggung merupakan daerah bencana," kata Toifur Hadiwuryanto.   

 

Dia mengatakan BPBD Temanggung menyiagakan sekitar 200 personel dari berbagai elemen. Mereka sebagian on call, namun ada yang siaga di pos masing-masing. dan 

 

Elemen tersebut, diantaranya yakni relawan, organisasi masyarakat, PMI, SAR, TNI dan Kepolisian. Mahasiswa dan pelajar juga dilibatkan untuk penanganan bencana alam di Temanggung.  

 

"Tidak hanya personel, peralatan juga disiagakan. Peralatan ini disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis dari bencana yang terjadi," kata dia. (Osy)

Sentimen: positif (50%)