Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Parepare
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Waspada Varian Baru Covid-19, Wali Kota Parepare Ingatkan Disiplin Prokes
Rakyatku.com Jenis Media: News
Wali Kota Parepare, Taufan Pawe.
"Ingat-ki semua para camat dan lurah serta tim pasar murah, saya perintahkan tegakkan-ki protokol kesehatan dan edukasi masyarakat untuk tetap patuh protokol kesehatan karena saat ini ada varian baru Covid-19," kata Taufan Pawe, Wali Kota Parepare.
RAKYATKU.COM, PAREPARE - Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare mengingatkan pentingnya menerapkan protokol kesehatan (prokes) saat aktivitas masyarakat yang perlahan mulai normal di tengah pandemi Covid-19.
Hal itu menyusul ditemukannya varian baru Covid-19, yakni XBB dan BQ.1, yang dilaporkan mulai mendominasi kasus harian Covid-19 di Indonesia.
Peringatan ini diungkap Wali Kota Parepare, Taufan Pawe, saat melepas tim pasar murah Pemkot Parepare di depan gerbang utama rumah jabatan Wali Kota Parepare, Rabu (16/11/2022).
Baca Juga : Lepas Tim Pasar Murah, Wali Kota Parepare Ultimatum Bulog dan Minta Jurnalis Pantau Penyaluran
"Ingat-ki semua para camat dan lurah serta tim pasar murah, saya perintahkan tegakkan-ki protokol kesehatan dan edukasi masyarakat untuk tetap patuh protokol kesehatan karena saat ini ada varian baru Covid-19," kata Taufan.
Peringatan Taufan ini karena tim pasar murah akan turun mendistribusikan paket barang kebutuhan pokok. Pasar murah akan berlangsung sepekan di 22 atau seluruh kelurahan di Parepare.
Di Jakarta, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Mohammad Syahril, menyebut baik varian XBB maupun BQ.1, menyumbang lebih dari 20 persen penambahan kasus baru di tanah air.
Baca Juga : Pemkot Parepare Hadirkan Pusat Kuliner Cempae, Diisi 22 UMKM
"Varian XBB dan BQ.1 mulai mendominasi. Saat ini 25 persen kasus konfirmasi didominasi varian baru. Mungkin nanti akan (mendominasi kasus harian) semuanya, seperti halnya dulu BA.4 dan BA.5," kata Syahril dalam konferensi pers, Rabu (16/11/2022). Syahril meminta masyarakat segera divaksinasi Covid-19 booster.
Kemenkes mencatat, 74 persen pasien Covid-19 yang meninggal usai terpapar belum divaksinasi booster. Sementara, lebih dari 80 persen yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 belum menerima booster.
"Vaksin ini adalah upaya kita memberikan antibodi agar seseorang itu memberikan kekuatan untuk kekebalan. Dengan masuk varian baru sekalipun, dia (gejalanya) akan lebih ringan dari orang yang tidak divaksin," terangnya.
Baca Juga : Pemkot Parepare Gelar Pasar Murah, Berlangsung di Seluruh Kelurahan
"Begitu juga dengan yang di-booster, akan lebih besar antibodinya dibandingkan yang tidak di-booster," imbuhnya.
Penulis : Hasrul Nawir
Sentimen: positif (100%)