AKURAT.CO  Warsawa dan NATO pada Rabu (16/11) telah mengungkap pernyataan mengejutkan, di mana mereka mengatakan bahwa rudal yang menghantam Polandia 'sangat mungkin' adalah peluru nyasar yang ditembakkan oleh pertahanan udara Ukraina, bukannya serangan Rusia.

Seperti diketahui, Polandia sebelumnya mengatakan bahwa ledakan itu, yang terjadi di sebuah desa di perbatasan pada Selasa (15/11), kemungkinan besar adalah senjata buatan Rusia.

Rabu dini hari, The Associated Press (AP) juga melaporkan hal serupa. Mengutip tiga sumber pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, AP mengatakan bahwa bahwa berdasarkan penilaian awal, 'rudal yang menyerang Polandia telah ditembakkan oleh pasukan Ukraina untuk menghadapi rudal Rusia yang masuk'.

Agensi media lain, termasuk NBC News, mengutip detail serupa pada Rabu. Reuters melaporkan sumber NATO yang mengatakan Presiden Joe Biden telah memberi tahu G7 dan mitra NATO bahwa serangan itu disebabkan oleh rudal pertahanan udara Ukraina. Sementara The Wall Street Journal mengutip dua pejabat senior Barat yang diberi pengarahan tentang penilaian awal AS, menyebut bahwa rudal itu berasal dari sistem pertahanan udara Ukraina.

Temuan awal itu kemudian dikonfirmasi oleh NATO pada Rabu pagi, dengan Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg mengatakan bahwa sementara penyelidikan berlanjut, serangan itu kemungkinan disebabkan oleh rudal pertahanan udara Ukraina.

Namun, menurut kepala NATO itu, pihak yang harus disalahkan bukan Kyiv, melainkan Moskow, lantaran mereka yang memulai perang sejak awal  dan melancarkan serangan yang memicu reaksi dari pertahanan Ukraina.

"Ini bukan kesalahan Ukraina. Rusia memikul tanggung jawab utama karena melanjutkan perang ilegal melawan Ukraina," kata Stoltenberg saat berbicara kepada para wartawan di Brussel.

Para pemimpin Barat yang hadir di KTT G20 Bali, juga sebelumnya menegaskan bahwa siapa pun yang menembakkan rudal ke Polandia, Rusia dan Presiden Vladimir Putin pada akhirnya yang akan dimintai pertanggungjawaban.

"Mereka menekankan bahwa, apa pun hasil penyelidikannya, invasi Putin ke Ukraina harus disalahkan atas kekerasan yang sedang berlangsung," kata kantor Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak setelah pertemuan antara Sunak dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau di sela-sela KTT.