Sentimen
Positif (98%)
17 Nov 2022 : 17.29
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Hasanuddin

Wujudkan Perdamaian Dunia, Guru Besar Unhas Puji Ketegasan Jokowi Ajak Anggota G20 Akhiri Perang

18 Nov 2022 : 00.29 Views 2

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Wujudkan Perdamaian Dunia, Guru Besar Unhas Puji Ketegasan Jokowi Ajak Anggota G20 Akhiri Perang

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus menunjukkan konsistensi dan ketegasannya dalam mendorong perdamaian dunia. Terbaru, di pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali, Presiden Jokowi kembali menyuarakan masalah itu dengan pernyataan tegas: “We Must End The War”.

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Prof. Dr. Maasba Magassing memuji sikap tegas Presiden Jokowi di forum KTT G20, yang mengajak negara-negara anggota G20 untuk akhiri perang.

“Ini good job untuk Jokowi dalam hal ini, artinya ini merupakan hal yang baik di kepemimpinan Jokowi, kita harus mengakui itu,” kata Prof Maasba saat dihubungi, Rabu (16/11).

Menurut Prof Maasba, Indonesia lewat Presiden Jokowi sudah terlibat langsung dalam perdamaian dunia. Itu terlihat dari keputusan Presiden Jokowi mengunjungi dua negara bertikai, Rusia dan Ukraina dan hal tersebut dilakukan oleh Presiden Jokowi sebagai amanah dari konstitusi negara.

“Secara konstitusi kita sudah terlibat dalam perdamaian dan ketertiban internasional. Indonesia sudah turut serta dan berupaya kesitu dan kita sudah menjadi presidensial, salah satu perhelatan dunia ditengah masalah dunia,” ucapnya.

Dikatakan Prof Maasba, Indonesia sebagai tuan rumah G20 menjadi isu utama adalah pemulihan ekonomi dan digitalisasi, kesehatan dan perdamaian dunia (konflik Rusia-Ukraina. Dalam hal ini, kata Prof Maasba Presiden Ukraina Vladimir Putin yang tidak sempat hadir dalam KTT G20 sudah melakukan kominikasi dengan Presiden Jokowi.

“Dari segi isu, kita tahu ada tiga isu utama mengenai kesehatan, kemudian pemulihan ekonomi dan digitalisasi. Tapi yang paling penting adalah pembahasan terkait konflik Ukraina dan Rusia,” ujarnya.

“Yang menjadi pertanyaan apakah tidak ada komunikasi antara Putin dan Jokowi. Saya juga menduga putin juga menghormati Jokowi sebagai salah satu pemimpin negara, sebagai pelaksana,” sambungnya.

Dijelaskan Prof Maasba, ketidakhadiran Presiden Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di KTT G20 adalah hal ya G dapat dimaklumi, karena secara logika pemimpin satu negara tidak akan meninggalkan negaranya di saat sedang dalam perang.

“Keputusan ketidakhadirannya, saya dari awal sudah mengatakan jika seorang pemimpin jika di negaranya sedang ada konflik perang, maka dia tidak akan tinggalkan negaranya,” jelasnya.

Sebagai akademisi, lanjut Prof Maasba, dirinya membaca ada pergolakan batin yang sangat kuat oleh Presiden Putin dan Zalaenskiy. Namun, pada intinya sikap tegas Presiden Jokowi untuk akhiri perang di Ukraina adalah langkah yang tepat.

“Bagaimana susasana batin di kegiatan itu, pasti akan ada persaan tidak enak. Saya sebagai akademisi saya melihat itu. ya meskipun ada menteri luar negeri. Pastinya ketegasan Jokowi untuk perdamaian dunia merupakan langkah tepat,” tutupnya. (muhsin/fajar)

Sentimen: positif (98.1%)