Simulasi siaga bencana SD Muhammadiyah Wonokromo II (Warisman)

Krjogja.com - BANTUL - Begitu terdengar suara sirine tanda bahaya, siswa guru dan karyawan serta mahasiswa PPL berhamburan keluar dari dalam gedung SD Muhammadiyah Wonokromo II Pleret Bantul. Kejadian itu merupakan simulasi siaga bencana di sekolah tersebut, Selasa (15/11).

"Ada 144 siswa dari kelas 1 sampai 6 yang mengikuti simulasi siaga bencana," jelas Kepala SD Muhammadiyah Wonokromo II Hayuning Utami SPd. Menurutnya, simulasi ini agar seluruh warga SD Muhammadiyah Wonokromo II siaga jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Apalagi ketika terjadi gempa bumi Mei 2006 pusatnya di Kapanewon Pleret.

Simulasi siaga bencana bekerja sama dengan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Bantul. Menurut Ketua Tagana Kabupaten Bantul Roh Pitutur, SD Muhammadiyah Wonokromo II merupakan satuan pendidikan ke-39 yang menggelar simulasi siaga bencana. Selain melayani sekolahan, Tagana juga melayani masyarakat seperti RT, RW, dan Karang Taruna.

Roh Pitutur mengingatkan, ketika terjadi gempa bumi lindungi kepala. Jangan berisik, jangan berlari, jangan mendorong dan jangan kembali ke tempat semula. Usahakan tetap tenang tidak panik. Personel Tagana Bantul terlebih dahulu memberikan penjelasan kepada guru dan siswa. Kemudian melakukan simulasi di halaman.

Tagana Kabupaten Bantul pada simulasi itu menurunkan 12 orang personel. Memberikan arahan kepada siswa dan guru dalam menghadapi bencana. Dalam simulasi itu bukan hanya bencana gempa, tapi juga angin ribut, banjir dan kebakaran. (War)