SKK Migas Sebut Harga Minyak Tinggi, Tak Buat Investasi Hulu Migas Meningkat Rabu, 16/11/2022, 19:00 WIB
Wartaekonomi.co.id Jenis Media: News
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan melonjaknya harga minyak mentah dunia tidak membuat investasi di hulu migas meningkat.
"Harga minyak memang sempat melompat tinggi, tapi investasi di hulu migas secara global hanya meningkat 5 persen," ujar Dwi dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (16/11/2022).
Dwi mengatakan hal tersebut terjadi lantaran perusahaan-perusahaan masih melihat harga minyak yang tinggi hanyalah sementara waktu.
Baca Juga: SKK Migas Klaim Berhasil Melakukan Pengeboran 616 Sumur Baru hingga Oktober 2022
Akibatnya perusahaan tersebut lebih mementingkan untuk mengamankan posisi cash dalam menghadapi ancaman krisis global.
"Mereka menggunakan dana yang diperoleh untuk membayar utang dan perbaikan cash investor, kami ingin mencatat di sini bahwa secara global investasi di hulu migas hanya naik 5 persen," ujarnya.
Dwi mengatakan, realisasi investasi sektor hulu migas RI hingga Oktober 2022 baru mencapai US$9,2 miliar atau 70 persen dari target investasi tahun ini sebesar US$13,2 miliar.
Lanjutnya, untuk outlook investasi hulu migas hingga akhir tahun ini diperkirakan akan meningkat dibandingkan tahun 2021 dengan capaian US$10,9 miliar menjadi US$12,1 miliar.
"2022 meningkat 11 persen dibandingkan tahun sebelumnya dan lebih tinggi dari rata-rata global sekitar 5 persen, " ungkapnya.
Baca Juga: Jika Ganjar Pranowo Jadi Presiden 2024, Denny Siregar Blak-blakan: Saya Mungkin Berhenti Ngomong Politik, Fokus...
Sentimen: netral (94.1%)