Sentimen
Positif (98%)
16 Nov 2022 : 20.00

Pemerintah Kejar Target 20 Persen SDM Bergelar Doktor pada 2024

16 Nov 2022 : 20.00 Views 3

Jawapos.com Jawapos.com Jenis Media: Nasional

Pemerintah Kejar Target 20 Persen SDM Bergelar Doktor pada 2024

JawaPos.com – Pemerintah terus meningkatkan jumlah mahasiswa doktor atau S3. Diantaranya untuk mengejar target Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2024. Targetnya adalah sebanyak 20 persen SDM di Indonesia bergelar doktor (S3).

Target mencetak lulusan bergelar doktor itu disampaikan Sekretaris Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek Tjitjik Srie Thahjandarie. Dia mengatakan, saat ini dalam catatannya SDM Indonesia yang sudah bergelar doktor masih sekitar 16 persen.

“Itu artinya harus mengejar 4 persen lagi, untuk mencapai target,” kata Tjitjik dalam keterangannya Selasa (15/11).

Untuk mengejar target tersebut, tahun ini Kemendikbudristek sudah membahasnya dengan Bappenas. Selain itu juga melibatkan Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) Kemenkeu.

Diantara yang dibahas adalah, tahun depan Direktorat Sumber Daya Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek mendapatkan alokasi beasiswa S3 sebanyak 300 penerima. “Dari yang sebelumnya sekitar 150 orang penerima,” ungkapnya.

Tjitjik menambahkan Bappenas memberikan amanat dan mandat bahwa salah satu akselerasi untuk bisa memenuhi target RPJM yaitu melalui Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU). Menurut dia program PMDSU cukup strategis.

“Karena apabila melalui program doktor reguler, kita perlu waktu minimal 7 tahun. Namun dengan adanya program PMDSU ini diharapkan kita dapat mencetak doktor dalam waktu 4 tahun,” katanya.

Sehingga dia berharap melalui kegiatan silaturahmi dengan penerima beasiswa PMDSU itu, bisa saling mendorong satu dengan yang lain untuk selesai on-time atau tepat waktu.

Pada kesempatan yang sama Direktur Sumber Daya Ditjen Diktiristek Mohammad Sofwan Effendi menjelaskan, PMDSU menjadi program terobosan untuk dapat mempercepat lahirnya doktor muda Indonesia. Sofwan menyebut, tahun depan Ditjen Diktiristek mendapat alokasi beasiswa PMDSU dua kali lipat dari saat ini sebanyak 300 penerima.

Sofwan berharap para penerima beasiswa PMDSU ini selain memiliki kecerdasan otak dan intelektual, juga memiliki karakter dan integritas yang baik. Dengan demikian, mereka dapat berkontribusi bagi pembangunan dan kemajuan Indonesia di bidang yang mereka sukai.

Sementara itu Direktur Indonesia Cyber Education (ICE) Institute Prof Paulina Pannen menyampaikan lulusan perguruan tinggi, ke depan bakal dihadapkan pada persoalan yang komplek. Persoalan tersebut tidak bisa diselesaikan dengan pendekatan monodisiplin. Sebaliknya harus diselesaikan dengan pendekatan multidisiplin.

“Untuk itu mahasiswa perlu diarahkan untuk bisa berkolaborasi,” katanya.

Selain itu juga diarahkan supaya bisa terbuka dengan peran disiplin atau keahlian lain di luar kemampuannya. Dia menegaskan, tiap-tiap lulusan program studi tertentu di perguruan tinggi, memerlukan kolaborasi dengan lulusan program studi lainnya.

Dalam kegiatan International Conference of Multidisciplinary Academic Studies (ICoMUS) beberapa waktu lalu Paulina mengatakan akademisi masih ada yang cenderung terfragmentasi. Dia berharap akademisi bisa mengubah persepsi tersebut.

Dari pola pikir terfragmentasi atau terpecah-pecah menjadi pola pikir terpadu. Sebab baginya pemecahan sebuah masalah, tidak bisa dihadapi oleh satu orang atau satu disiplin saja.

Editor : Estu Suryowati

Reporter : Hilmi Setiawan

Sentimen: positif (98.8%)