Xi Jinping dan Emmanuel Macron Sepakat Penggunaan Senjata Nuklir oleh Rusia Harus Dihindari
Suara.com Jenis Media: News
Suara.com - Presiden China, Xi Jinping, dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, bersepakat untuk terus menjaga hubungan bilateral serta berbagi pandangan yang sama mengenai bahaya penggunaan senjata nuklir oleh Rusia di Perang Ukraina.
Ketika mengadakan pertemuan dengan Presiden Macron di sela-sela KTT G20 Bali pada Selasa (15/11), Presiden Xi mengungkapkan bahwa dalam tiga tahun terakhir, kedua belah pihak telah berkomunikasi secara erat melalui berbagai cara, sehingga hubungan China-Prancis telah mempertahankan momentum perkembangan yang positif, dan kedua negara juga telah membuat kemajuan positif dalam kerja sama penting.
Antara memberitakan bahwa Xi menekankan upaya China dalam mempromosikan keterbukaan tingkat tinggi dan langkahnya untuk memajukan modernisasi China akan memberikan peluang-peluang baru bagi semua negara di dunia, termasuk Prancis.
Sementara itu, berdasarkan laporan BBC, kedua kepala negara juga bersepakat bahwa penggunaan senjata nuklir Rusia di Ukraina harus dicegah.
Sebelumnya, dikabarkan bahwa Macron berniat meminta China untuk memberikan tekanan kepada Rusia agar membuka ruang diskusi guna menyelesaikan perang di Ukraina.
Macron dilaporkan akan menekankan kepada Xi bahwa "sama seperti saya, kepentingan [Presiden Xi] adalah untuk menekan Rusia agar kembali ke meja perundingan dan menghormati hukum internasional”.
Dalam pertemuan itu, Macron juga menyampaikan ucapan selamat atas kembali terpilihnya Xi sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis China.
Prancis berharap dapat terus menjunjung semangat saling menghormati, kesetaraan, dan timbal balik dengan pihak China, memperkuat pertukaran dan dialog tingkat tinggi, serta memperdalam kerja sama di bidang-bidang seperti ekonomi dan perdagangan, penerbangan, serta energi nuklir sipil, dan menyambut perusahaan-perusahaan China untuk melakukan kerja sama di Prancis, ujar Macron.
Sentimen: positif (93.4%)