Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: Ular
Kab/Kota: Gunung, Karawang, Cianjur
Mengenal Ular Naga Penghuni Asli Gunung Sangga Buana
Ayobandung.com Jenis Media: Nasional
LENGKONG, AYOBANDUNG.COM – Sangga Buana adalah sebuah gunung yang terletak di daerah Karawang, Jawa Barat.
Gunung Sangga Buana adalah tempat keanekaragaman hayati baik itu tanaman maupun hewan-hewannya.
Gunung Sangga Buana belakangan ini heboh di media sosial semenjak ditemukannya ular naga di pedalaman hutan tersebut pada 29 Oktober 2022.
Baca Juga: Mengenal Proses Kremasi: Budaya hingga Kisah Penjaga Krematorium di TPU Cikadut
Sosok ular naga di sini bukanlah seperti yang ada di film-film, bisa mengeluarkan api, terbang, dan badannya yang besar serta bersayap.
Ular ini kerap disamakan dengan naga karena kemiripan di bagian tubuhnya meski berukuran cukup kecil. Hewan yang juga disebut ular naga Jawa ini ditemukan oleh Sanggabuana Wildlife Ranger (SWR) di aliran sungai Curug Cikoleangkak.
Dalam keterangan di unggahan akun instagram @gunungsanggabuana, ular naga Jawa yang dalam bahasa latinnya disebut Xenodermus Javanicus adalah masih dari keluarga Xenodermidae. Memiliki ukuran sekitar 50 cm dan termasuk satwa endemik Jawa.
Lantas bagaimana ciri-ciri fisiknya secara spesifik sehingga bisa disebut ular naga? Simak penjelasannya berikut ini.
Baca Juga: Cerita Ular Putih di Sekitaran Batu Iuh Raksasa di Cibinong Cianjur
Ular tersebut memiliki sisik yang kasar,berbeda dengan ular pada umumnya serta mampunyai ciri khas yang mirip naga yaitu sisik atau duri yang menonjol (hemipenial) dan berjajar rapi di sepanjang punggung atau dorsal.
Pada beberapa individu, hemipenial yang berada di bagian belakang kepala bisa sangat menonjol sehingga membentuk mahkota seperti naga yang ada pada mitologi-mitologi.
Dengan ditemukannya ular tersebut maka bisa dipastikan bahwa ekosistem di sekitarnya masih terjada dengan baik.
Sementara itu menurut Panji Petualang, dalam akun YouTube Arei Outdoorgear mengatakan bahwa ular tersebut sangat unik dan eksotik. Xenodermus adalah ular semi aquatik yang sangat aneh karena sisiknya yang kasar justru mirip dengan biawak.
Baca Juga: Masuk Musim Ular Bertelur, Masyarakat Diminta Waspadai Hal Ini!
“Hewan ini sangat sulit dijumpai dan mereka hanya bisa dijumpai di ketinggian di atas 1.000 mdpl,” jelasnya.
Panji menjelaskan hewan tersebut biasanya beraktifitas di bebatuan pinggiran sungai mencari makanan favoritnya yaitu katak dan bisa aktif pada siang ataupun malam hari.
Umumnya mereka keluar dari sarang pada siang hari namun seringkali juga ditemukan pada malam hari.
“Walaupun unik, walaupun eksotik, tapi ular ini bukanlah rekomendasi jenis ular untuk dipelihara. Ular ini tidak berbisa dan mereka merupakan ular yang sama sekali tidak berbahaya bahkan karakternya pun pasif,” kata Panji.
Baca Juga: Ular Sanca 4 Meter di Cangkuang Resahkan Warga, Ditangkap di Tumpukan Sampah
Panji juga menjelaskan bahwa ular naga jawa adalah hewan pemalu dan mudah stres sehingga ketika ditangkap lalu dipindahkan dari habitatnya mereka akan dehidrasi dan kemudian mati karena perubahan suhu jadi ketika dipelihara, umurnya tidak akan panjang.
“Daripada memelihara hewan ini, mendingan kita melestarikan merka di alam saja teman-teman. Karena alam lebih bisa merawat mereka ketimbang kita, manusia, yang hanya mengandalkan literatur untuk bisa mengetahui bagaimana cara mereka hidup,” tutupnya.***
Sentimen: positif (99.5%)