Sentimen
Negatif (80%)
16 Nov 2022 : 01.01
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Pekanbaru

Kasus: Demam berdarah dengue

Tokoh Terkait
Arifin

Arifin

Dinkes Riau Ingatkan Warga Waspada Puncak DBD Bulan Ini

16 Nov 2022 : 01.01 Views 2

Republika.co.id Republika.co.id Jenis Media: Nasional

Dinkes Riau Ingatkan Warga Waspada Puncak DBD Bulan Ini

Kasus DBD di Riau pada November diprediksi terbanyak sejak tahun 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kabid Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Riau, Ridwan memprediksi puncak kasus demam berdarah di Riau terjadi pada bulan November 2022. Ia meminta masyarakat waspada dengan penyakit demam berdarah (DBD) karena kasus penambahan bahkan kematian akibat DBD terus bertambah.

Perkiraan tersebut diambil dari per trend DBD, rata-rata 5 tahun dari 2017 sampai tahun 2021. Dari data tersebut, jika dilihat dari November tahun 2021 lalu, terjadi 190 kasus DBD di Riau. Dan angka tersebut merupakan jumlah kasus tertinggi pada tahun 2021 jika dilihat dari total rekap per bulan.

"Kami memprediksi juga terjadi penambahan dan kasus DBD yang tinggi di Riau pada bulan November ini. Dari grafik perkiraan, prediksinya bisa mencapai hampir 250 kasus," kata Ridwan, Selasa (15/11/2022). Sementara itu, pada Desember, kasus DBD di Riau diprediksi akan mengalami penurunan.

Untuk diketahui, jumlah kasus DBD dari 12 kabupaten kota di Riau pada Oktober 2022 lalu berjumlah 215 kasus. Angka ini lebih tinggi dari pada Oktober 2021 dengan 67 kasus dan 2020 hanya 52 kasus. Hingga saat ini, total kasus DBD se-Riau sepanjang tahun ini sudah terjadi 1.932 kasus dan 14 orang meninggal dunia.

Kadiskes Riau, Zainal Arifin mengatakan, agar kasus DBD tidak terus bertambah, setiap rumah harus ada juru pemantau jentik (Jumantik). Dan itu adalah anggota keluarga di masing-masing rumah.

"Mulai dari kamar mandi tempat bersarang. Karena kalau tiga hari sekali kita kuras dan bersihkan, itu pasti tidak ada telur, kalau tidak ada telur tidak ada jentik, dan kalau tak ada jentik pasti tak ada nyamuk. Jadi 3 M itu yang harus digiatkan," kata Zainal.

Sentimen: negatif (80%)