Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Jati, Kramat, Kramat Jati, Kalideres
Kasus: mayat
Tokoh Terkait
Security Beberkan Sifat Satu Keluarga yang Tewas di Perumahan Citra Garden, “Kurang Gaul Orangnya!”
TVOneNews.com Jenis Media: News
Jakarta – Misteri kematian satu keluarga di Perumahan Citra Garden Kalideres, Jakarta Barat masih terus berlanjut.
Polisi masih terus berusaha untuk mengungkap motif dari kematian satu keluarga di Perumahan Citra Garden tersebut.Seiring berjalannya waktu semakin banyak asumsi yang beredar terkait kematian satu keluarga ini. Mulai dari kelaparan hingga penganut sekte tertentu menjadi dugaan penyebab kematian satu keluarga di Perumahan Citra Garden tersebut.
Proses evakuasi satu keluarga tewas di Perumahan Citra Garden (tvOne/Arief Budiman)
Bukan hanya motif kematian, masyarakat juga berusaha untuk mencari tahu keseharian dari satu keluarga yang meninggal di Perumahan Citra Garden Kalideres tersebut.
Menanggapi hal tersebut tim tvOne melalui reporter lapangan melakukan wawancara terhadap Radin, petugas keamanan Perumahan Citra Garden Kalideres.
Radin sempat menagih iuran bulanan untuk kebersihan dan keamanan pada Selasa (08/11/2022). Namun ketika sudah mengetuk pagar dan mengucapkan salam, tidak ada satu pun anggota keluarga yang keluar dari rumah tersebut.
Radin pun akhirnya diberi tahu oleh tetangga samping rumah satu keluarga tewas tersebut bahwa rumah itu kosong.
“Karena dia telat dari bulan Agustus sampai bulan sekarang, Oktober ini,” jelas Radin kepada tim tvOne.
Ketika ditanya mengenai sifat satu keluarga tersebut semasa hidup, Radin menyebut bahwa mereka kurang bergaul.
“Kurang gaul orangnya, sama keamanan juga sama,” sebut Radin.
Kronologi penemuan mayat
Sebelumnya, masyarakat digemparkan dengan ditemukannya satu keluarga tewas di daerah Perumahan Citra Garden (10/11/2022).
Kronologi penemuan jenazah satu keluarga itu berawal ketika para warga menemukan aroma menyengat dari arah rumah para korban tewas.
Kemudian, warga pun memberikan laporan pada ketua RT untuk melakukan pengecekan rumah korban. Selanjutnya, Ketua RT melapor pada Polsek Kalideres terkait temuan bau busuk itu. Bersama dengan polisi, pengurus RT memaksa masuk ke dalam rumah tersebut.
"Saat itu pagar rumah dan pintu utama terkunci," tutur Kombes Pol Pasma Royce, selaku Kapolres Metro Jakarta Barat.
Ketika pintu utama di buka, petugas mendapati empat mayat di tiga ruangan berbeda, yakni ruang tamu, kamar tengah, dan ruang belakang.
"Untuk mayat yang ditemukan dalam nama di kartu keluarga bahwa identitas atas nama RY usia 71 dan RN usia 68 tahun dan DF adalah anaknya perempuan berusia 42 tahun dan BG usia 69 merupakan ipar dari bapaknya," ucap Kombes Pol Pasma.
Setelah mayat ditemukan, polisi langsung memeriksa di sekitar lokasi. Setelah itu, keempat korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta Timur untuk proses otopsi.
Hingga saat ini, polisi masih memeriksa beberapa saksi dan melakukan penjagaan di tempat kejadian perkara.
Dugaan kelaparan
Menurut Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Pasma Royce, satu keluarga tersebut diduga tewas akibat kelaparan atau tidak mengonsumsi makanan dalam waktu lama.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kombes Pasma pasca menerima laporan hasil otopsi dari Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Dalam hasil otopsi tersebut ditemukan fakta bahwa tidak ada makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh satu keluarga tersebut dalam jangka waktu lama, sehingga menyebabkan otot-ototnya mengecil.
"Lambung para mayat ini tidak ada makanan jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama, karena dari otot-ototnya sudah mengecil," kata Pasma saat ditemui di Polres Metro Jakarta Barat, Jumat (11/11/2022).
Bukan hanya itu, pihak kepolisian juga tidak menemukan tanda kekerasan benda tumpul atau benda tajam dalam tubuh satu keluarga ini.
Adapun waktu meninggalnya para korban ini diduga sudah terjadi sejak tiga minggu lalu. Namun diketahui bahwa para korban ini tidak meninggal secara serentak karena tingkat kebusukannya berbeda-beda.
"Ini dari bapaknya, ibunya, serta dari iparnya ini waktu berbeda meninggalnya, sehingga pembusukannya masing-masing berbeda," ujarnya.
Tapi masih terlalu dini untuk menyimpulkan mengenai penyebab meninggalnya satu keluarga ini. Karena itu, pihak RS Polri masih belum bisa memastikan penyebab utama meninggalnya keempat satu keluarga meninggal tersebut.
"RS Polri sedang lakukan pendalaman lagi dengan memeriksa hati dan organ lainnya supaya lebih spesifik mengetahui penyebab kematian ini," sebut Kombes Pol Pasma. (Lsn)
Sentimen: negatif (100%)