Sherpa Capai Kesepakatan, Transisi Energi Paling Alot Dibahas
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta,CNBC Indonesia - Indonesia telah memfasilitasi serangkaian pertemuan sherpa track dan finance track yang hasilnya akan dibawa ke KTT G20 dan disepakati oleh kepala negara anggota G20. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso mengatakan sejak menerima presidensi sejak tahun lalu, Indonesia fokus untuk memberikan hasil nyata pada berbagai negara terutama pada prioritas yang disasar.
"Jadi dokumen itu akan mencerminkan substansi dari beberapa pembahasan sepanjang tahun ini, utamanya di 3 prioritas kita. Terkait arsitektur kesehatan global, transform ekonomi berbasis digital, transisi energi, dan ketahanan pangan" ujar Susiwijono kepada CNBC Indonesia.
Selain rekomendasi, Sherpa track and finance track juga memuat proyek hingga program yang melibatkan kerja sama multilateral. Proyek rekomendasi ini diharapkan bisa mengatasi krisis yang dialami dunia.
"Sekarang ini dunia mengalami krisis pangan, energi, dan keuangan utamanya itu. bahwa presiden dari awal kita harus memberikan manfaat nyata baik bagi Indonesia maupun solusi dunia," kata dia.
Susi menyebutkan ada 226 proyek multilateral dan 140 proyek bilateral yg menjadi bagian dari outcome document Presidensi di G20. Meski demikian dia mengakui ada beberapa pembahasan yang "alot" akibat concern yang berbeda di setiap negara dan krisis yang tengah terjadi. Isu yang paling dinamis menurut dia adalah transisi energi.
Pembahasan penting lainnya, adalah arsitektur kesehatan global, dan transformasi digital. Kedua topik ini menurut Susiwijono relatif lebih cepat mencapai kesepakatan dan terakselerasi sepakat.
"Sekarang terjadi krisis energi, inflasinya dari energi itu sudah double digit, tinggi sekali. Beberapa negara maju memasuki musim dingin akan sangat kesulitan dengan inflasi yang cukup tinggi. Sebenarnya kita mengarah ke next renewable energi, green energi. Lebih banyak di transisi energi, kita relatif banyak dinamika pembahasan di sana," ujar Susiwijono.
[-]
-
Bali COMPACT, dari Bali untuk Energi Hijau Dunia(dpu/dpu)
Sentimen: positif (79.5%)