FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kasus Covid-19 di Jawa Timur kembali mengalami lonjakan. Data Satgas Penanganan Covid-19 Jatim menyebutkan adanya peningkatan kasus aktif 2.275 per 14 November. Surabaya menjadi kota dengan kasus terbanyak di Jawa Timur.

Ketua IDI Jatim Sutrisno menyampaikan kenaikan kasus karena antara lain mobilitas yang tinggi dan normal seperti sebelum pandemi.

”Memang kasus saat ini naik dan cukup tinggi karena mobilisasi orang sudah kembali seperti sebelum pandemi, hal itu tentu membawa konsekuensi penyebaran virus,” ujar Sutrisno.

Dia menambahkan, lonjakan terjadi akibat kelonggaran protokol kesehatan (prokes). Banyak masyarakat yang mulai enggan memakai masker saat berada di kerumunan.

”Penyakit yang menular lewat saluran pernapasan memiliki potensi cepat menyebar secara luas. Virus bisa mudah bermutasi dengan cepat, daya tahan tubuh harus ditingkatkan serta tetap disiplin masker,” jelas Sutrisno.

Selain itu, event dalam skala besar juga sudah mulai digelar khususnya di kota-kota besar termasuk Surabaya. Hal itu menimbulkan konsekuensi berupa hubungan antar manusia menyebarkan virus.

”Kita tidak bisa selamanya terkurung di rumah saja, dengan itu mohon semuanya harus vaksin sesuai ketentuan pemerintah,” ucap Sutrisno.

Dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19, Sutrisno mengatakan, pihaknya memiliki 20.000 lebih dokter yang praktik di klinik sampai rumah sakit yang segera meningkatkan kewaspadaan.

”Dalam menghadapi pandemi ini, para dokter akan tetap memelihara kebiasaan baik serta dimohon bantuan masyarakat juga memelihara kebiasaan hidup yang sehat,” terang Sutrisno. (jpg/fajar)