Jember (beritajatim.com) – Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Jember, Jawa Timur, memiliki tugas kemanusiaan. Organisasi ini diharapkan ikut membantu pengentasan kemiskinan. Ini bagian dari menjaga kemabruran pasca ibadah haji.

“Menjaga kemabruran bukan hanya salat, harus bermanfaat pada lingkungan,” kata Bupati Hendy Siswanto. Program mengatasi kemiskinan, pengangguran dan buta hurut merupakan upaya untuk menjaga kemabruran seorang haji.

Hendy siap membantu IPHI dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Jember. Kendati berposisi sebagai Ketua IPHI Jember, dia masih akan melihat lebih dulu progran-program yang bisa dibiayai setelah melakukan rapat kerja, di Pendapa Wahyawibawagraha, Rabu (16/3/2022) kemarin.

Sementara itu, penasihat IPHI Jember yang juga Wakil Bupati 2016-2021, KH Abdul Muqiet Arief, sepakat jika IPHI memiliki skala prioritas dalam bekerja. “Yang sangat penting adalah penyiapan dan pelayanan calon jamaah haji. Sehingga pada saatnya nanti, ketika jamaah haji berangkat menunaikan ibadah, mereka sudah siap lahir batin,” katanya.

Berdasarkan pengalaman Muqiet, banyak calon haji yang belum siap. “Mereka berangkat haji, tapi salatnya belum benar. Jadi penyiapan calon haji ini harus diprioritaskan. Haji mabrur itu tidak serta-merta. Harus proses, bagaimana pelaksanaan ibadah dengan baik dan niatnya baik,” katanya.

Menurut Muqiet, pelayanan IPHI adalah pra dan pasca haji. “Setelah kembali ke tanah air, harus saling mengingatkan. Walau sudah haji, bagaimana semestinya sikap seorang haji. Kita tidak bisa membayangkan dari Jember, dua ribu calon haji setiap tahun. Kalau semuanya mabrur, ini potensi sosial, potensi ekonomi, potensi relijius luar biasa,” katanya. [wir/ted]