Sentimen
Negatif (65%)
15 Nov 2022 : 07.14
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung, Tiongkok

Partai Terkait

LaNyalla Harap Krisis Pangan Dibahas Serius di KTT G20, Bisa Dengarkan Pegiat Lingkungan

15 Nov 2022 : 14.14 Views 3

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: News

LaNyalla Harap Krisis Pangan Dibahas Serius di KTT G20, Bisa Dengarkan Pegiat Lingkungan

Liputan6.com, Jakarta Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti berharap Indonesia serius membahas ketahanan pangan dengan paradigma kedaulatan dalam negeri.

Hal ini untuk menjawab ancaman global terkait krisis pangan dunia, di mana menjadi salah satu yang dibahas di dalam KTT G20 sebagaimana juga telah disampaikan oleh Sekjen PBB, Antnio Guterres.

Menurut LaNyalla berbasis kedaulatan dalam negeri artinya Indonesia mampu membangun ketahanan pangan tanpa ketergantungan dengan bahan yang masih mengandalan impor.

"Termasuk bahan baku pupuk kimia dan obat-obatan serta vaksin ternak," kata dia dalam keterangannya, Selasa (15/11/2022).

Menurut LaNyalla, negara-negara G20 sudah menerapkan bioteknologi agrikultur. Termasuk AS, Brazil, Tiongkok dan India. Tetapi Indonesia masih mendiskusikan. Padahal kita memiliki Lembaga Riset dan Penelitian untuk itu.

"Bioteknologi terbukti sebagai jawaban atas perubahan iklim, krisis air, sekaligus pengurangan pestisida dan emisi karbon dunia. Itu jika orientasi bioteknologi dibaurkan dengan program lingkungan hidup dan energi hijau," jelas dia.

Karena itu LaNyalla berharap, Sesi Ketahanan Pangan G20 juga mendengar aspirasi dari para pegiat lingkungan, seperti Greenpeace, Walhi dan lainnya. Yang sudah menyuarakan beberapa kritik dan masukan mereka.

"Kritik mereka membangun. Termasuk kritik terhadap program Food Estate Singkong di Gunung Mas, Kalimantan Tengah, yang kini videonya viral. Selain dianggap gagal, juga berdampak alih fungsi hutan cukup luas," kata Ketua Dewan Penasehat KADIN Jawa Timur itu.

 

Beberapa saat menjelang digelarnya puncak KTT G20 di Bali, Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin dunia hari Senin (14/11). Apa saja topik dan lobi yang disampaikan Jokowi kepada mereka?

Sentimen: negatif (65.3%)