Sentimen
Negatif (87%)
15 Nov 2022 : 13.00
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Denpasar

Tokoh Terkait

Menlu Rusia Dibawa ke Rumah Sakit di Bali, Jubir Kemenlu : Ini Adalah Puncak Kepalsuan

15 Nov 2022 : 13.00 Views 2

Pojoksatu.id Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional

Menlu Rusia Dibawa ke Rumah Sakit di Bali, Jubir Kemenlu : Ini Adalah Puncak Kepalsuan

POJOKSATU.id, BALI – Jubir Kemenlu Rusia Maria Zakharova menyebut informasi yang menyebut Menlu Rusia Sergei Lavrov dilarikan ke rumah sakit di Bali adalah laporan palsu.

Pemerintah Rusia membantah laporan Associated Press yang menyebut Menlu Sergei Lavrov dilarikan ke rumah sakit karena penyakit jantung.

Jurubicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menyebut informasi tersebut adalah puncak kepalsuan.

“Ini, tentu saja adalah puncak kepalsuan,” kata Zakharova, seperti dimuat Reuters, Senin (14/11).


Zakharova bahkan mengunggah video Lavrov sedang duduk di teras sedang mengenakan celana pendek dan T-shirt, sembari membaca dokumen.

Dalam video tersebut, menlu berusia 72 tahun itu menyebut jurnalis Barat telah lama menulis kebohongan, termasuk melaporkan sakitnya Presiden Vladimir Putin.

“Ini bukan permainan baru dalam politik. Wartawan Barat harus lebih jujur. Mereka harus menulis kebenaran,” ujarnya.

Dalam laporannya, Associated Press, mengutip pejabat Indonesia mengatakan bahwa Lavrov telah dibawa ke rumah sakit setelah tiba di Bali.

Kehadiran Lavrov di Bali untuk mengikuti KTT G20, mewakili Presiden Vladimir Putin yang berhalangan hadir.

 

RS Sanglah Bali

Video itu dipublikasikan Zakharova melalui akun Telegramnya, Senin (14/11/2022). Dalam video itu, terlihat Lavrov yang mengenakan kaus bertuliskan ‘Basquiat’ dan celana pendek berwarna biru.

Lavrov tampak tengah duduk sembari membaca sebuah dokumen dengan latar belakang pepohonan. Tangannya terlihat memegang pulpen. Di meja juga tampak sebuah ponsel.

Diberitakan sebelumnya, beredar laporan bahwa Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov dilarikan ke Rumah Sakit Sanglah di Denpasar, Bali.

Namun, Kementerian Luar Negeri Rusia pada hari Senin membantah laporan yang pertama kali diberitakan media Associated Press tersebut.

“Ini, tentu saja, adalah puncak kepalsuan,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova seperti dilansir kantor berita Reuters, Senin (14/11/2022). (ikror/pojoksatu)

 

Sentimen: negatif (87.7%)