Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Unilever
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Program Indonesia MIRAH Tingkatan Ketahanan kesehatan
Krjogja.com Jenis Media: News
Program Indonesia MIRAH Tingkatan Ketahanan kesehatan
Krjogja.com - JAKARTA - Unilever Indonesia bersama Lembaga Riset IDI kembali menggelar program Indonesia MIRAH (Medical Innovation Research in Health) 2022. Program ini berhasil menjaring hampir dua kali lipat submisi riset dalam bentuk proposal penelitian dan karya tulis ilmiah di bidang kesehatan, yang disusun oleh para dokter, tenaga kesehatan, mahasiswa kedokteran dan akademisi di bidang kesehatan lainnya.
Total penghargaan senilai Rp 250 juta diberikan kepada 5 proposal dan 10 karya tulis ilmiah terpilih, dengan tema besar "Pembangunan Berkelanjutan pada Penanganan di Bidang Kesehatan Pasca Pandemi", dengan menekankan pada urgensi penerapan PHBS di tengah masyarakat.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin menyatakan, pandemi covid-19 membuka pandangan kita semua akan pentingnya PHBS serta menjaga protokol kesehatan. Data BPS menunjukkan 1 dari 4 orang Indonesia tidak memiliki akses ke fasilitas cuci tangan dasar, dan hanya separuh fasilitas publik yang memiliki fasilitas CTPS yang berfungsi.
Pemerintah Indonesia telah mengintegrasikan PHBS sebagai bagian dari sanitasi total berbasis masyarakat serta GERMAS, sebagai salah satu prioritas dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan 2030.
Menteri Kesehatan juga mengapresiasi kerjasama Lembaga Riset IDI bersama Unilever melalui Indonesia MIRAH, dan berharap program ini dapat mendukung peningkatan ketahanan kesehatan di Indonesia melalui riset dan inovasi.
Sementara itu, Direktur Personal Care Unilever Indonesia Ainul Yaqin menyampaikan, riset dan penelitian yang mendalam menjadi pondasi dari lahirnya berbagai inovasi, tak terkecuali di bidang kesehatan. Semangat riset dan inovasi pulalah yang menjadi landasan kami dalam menghadirkan rangkaian produk dan inisiatif yang dapat membantu meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Urgensi kehadiran riset dan penelitian dalam membangun ketahanan sektor kesehatan Indonesia disampaikan oleh Presiden Elect Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, Slamet Budiarto, SH, MH, berbagai penelitian menegaskan tentang bagaimana perubahan perilaku masyarakat terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menjadi kunci dalam mencegah penyebaran berbagai penyakit menular.
Inilah mengapa, riset dan inovasi terkait PHBS penting untuk terus diperbaharui sehingga masyarakat dapat terus terinformasi dan teredukasi terkait urgensi penerapan PHBS dalam kehidupan sehari-hari, guna mencegah penyebaran berbagai penyakit berbahaya.
Pentingnya membangun minat riset dan penelitian khususnya di bidang kesehatan dipertegas oleh Prof. Dr. drh. NLP Indi Dharmayanti, M.Si, Kepala Organisasi Riset Kesehatan BRIN. “Jumlah peneliti di Indonesia, khususnya terkait kesehatan masih tergolong rendah. Global Innovation Index menempatkan Indonesia di urutan ke 87 dari 132 negara," jelasnya.
Direktur Lembaga Riset Ikatan Dokter Indonesia Marhaen menambahkan, tahun ini, program Indonesia MIRAH juga memberi kesempatan yang lebih luas kepada lebih banyak pihak tidak hanya untuk dokter dan mahasiswa kedokteran, tapi juga dari bidang ilmu kesehatan lainnya. (Lmg)
Sentimen: positif (100%)