Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Paris
Tokoh Terkait
Indonesia Manfaatkan Presidensi G20 untuk Dorong Sebaran Investasi ke Negara Berkembang
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
Indonesia Manfaatkan Presidensi G20 untuk Dorong Sebaran Investasi ke Negara Berkembang
PIKIRAN RAKYAT - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan Indonesia berupaya memanfaatkan Presidensi G20 untuk bisa menodorong investasi secara adil ke negara-negara bekembang.
Bahlil berpendapat, saat ini penyebaran investasi global tidak merata terutama mengenai investasi hijau. Menurutnya, negara berkembang hanya mendapatkan seperlima sedangkan negara maju paling besar.
Dia melanjutkan, bahwa dunia tengah gencar mendorong energi hijau (green energy) dan produk-produk yang dihasilkan menggunakan EBT memiliki nilai jual berbeda daripada yang tidak memakainya.
Pada G20, negara-negara besar memegang 80 persen Produk Domestik Bruto (PDB) dunia, 75 persen ekspor dunia dan memegang 60 persen populasi dunia. Tetapi mendapatkan porsi investasi besar di sektor EBT.
Baca Juga: KTT G20 Bali Habiskan Anggaran Negara Rp526 Miliar, Indonesia Optimistis Dapat Dampak Positif
Keadaan ini dinilai Bahlil tidak adil, sehingga Indonesia perlu mendorong penyebaran investasi pada momen Presidensi G20.
“Apa yang terjadi, aliran investasi untuk EBT tidak adil. Jadi kalau seperlimanya hanya dikuasai negara berkembang yang masuk G20, itu terjadi ketimpangan luar biasa. Maka Indonesia menginisiasi agar terjadi keadilan penyebaran investasi untuk EBT,” kata Bahlil dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Senin, 14 November 2022.
Melalui pertemuan tingkat menteri perdagangan, investasi, dan industri (Trade, Investment and Industry Ministerial Meeting).
Bahlil mengungkapkan pemerintah telah berjuang meminta dukungan dari negara berkembang lainnya agar bisa mendapatkan ruang untuk bisa berkembang.
Baca Juga: Jelang KTT G20, Jokowi Dapat Penghargaan Global Citizen Award 2022
Terlebih, negara-negara berkembang di G20 memiliki kekayaan sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan.
“Itu pun perdebatan panjang, Alhamdulillah saya sendiri yang memimpin delegasi tingkat menteri dan disetujui pemerataan alur investasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bahlil menerangkan usai mendapatkan kesepakatan penyebaran arus investasi ke negara berkembang. Negara maju harus bijak dan berjiwa besar untuk melakukan investasi di negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
Dia juga mengatakan, pihaknya akan melakukan tindak lanjut secara teknik dengan menyusun strategi jemput bola untuk menarik investasi dari negara maju tersebut.
Menurut Bahlil, investasi dari negara maju tidak akan mudah didapatkan, diperlukan strategi kreatif untuk menjemput peluang yang kini semakin terbuka lebar.
Baca Juga: Apa Itu G20? Berikut Penjelasan Seputar Negara Anggota, Sejarah, Perkembangan, dan Alur Kerjanya
“Ini kesepakatan, kesepahaman. Sebuah kesadaran bersama dan sudah membuka diri. Sama seperti di Paris Agreement, ada sebuah kesadaran bersama bagi negara yang kreatif, maka dia akan mendapatkan porsi lebih baik,” tuturnya.
Sementara itu, Presidensi G20 Indonesia untuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) akan digelar di Bali mulai Selasa 15 November hingga Rabu, 16 November 2022.
Sejumlah pemimpin negara-negara G20 dikabarkan sudah mulai mendarat di lokasi acara, termasuk Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.***
Sentimen: positif (100%)