Sentimen
14 Nov 2022 : 22.04
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Depok, Yogyakarta, Sleman, Tegal
Viral Patwal Kawal Wisatawan di Yogyakarta Dihentikan Pengendara
15 Nov 2022 : 05.04
Views 3
Medcom.id Jenis Media: News
Yogyakarta: Aktivitas rombongan pariwisata yang dikawal mobil patwal kepolisian viral di media sosial twitter usai diunggah Elanto Wijoyono. Peristiwa itu terjadi pada Minggu, 13 November 2022.
Dengan memakai akun bernama @joeyakarta, dia memberhentikan rombongan wisatawan yang dikawal mobil polisi itu.
"Baru saja sy menghentikan & menegur keras mobil & motor patwal @polresjogja yg sdg kawal gerombolan bus wisatawan SMP asal Tegal saat melintas flyover Janti. Indikasi praktik koruptif dlm balut jasa pengawalan msh terus terjadi di#Jogja. Bgm janji integritas polisi? cc @kapoldaDIY," tulis Elato dalam media sosialnya.
Dalam lanjutan twit-nya, Elanto menyatakan sempat menanyakan urgensi pengawalan rombongan wisatawan. Ia menilai kelompok tersebut tidak masuk prioritas pengawalan.
"Saya bertanya apa urgensi pengawalan tsb? Dijawab petugas, "Rombongan kemalaman, shg mohon dikawal keluar #Jogja. Sebrengsek2nya tour operator & rombongan wisata, jk berintegritas, polisi hrsnya bs menolak request patwal yg dilakukan tanpa hak! Bgmn @polresjogja @PoldaJogja?" tulisnya.
Twit ini mendapatkan banyak respon warganet. Salah satunya dari akun @kapoldaDIY.
"Terimakasih sebelumnya. Yg pertama, tupoksi polri menjadi pelayan masyarakat. Jd disini mengawal utk menunjukkan jalan, agar tahu kondisi jln mana saja yg bisa dilalui bus pariwisata utk menuju satu tempat ketempat wisata lainnya. Namun tetap mengikuti trafic kecuali urgent," tulis akun @kapoldaDIY.
Saat dikonfirmasi, Elanto mengatakan saat kejadian itu dirinya sengaja hendak pulang ke rumahnya di wilayah Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman melalui kawasan Janti. Sekitar pukul 18.30 WIB perjalanan, Elanto berpapasan rombongan bus rombongan wisatawan tersebut yang dikawal mobil dan sepeda motor patwal.
"Ketika melihat, saya mengejar dan hendak menegur petugas dengan argumen yang sering saya gunakan. Proses menegur mau gak mau harus dengan menghentikan mobil," ungkapnya saat dihubungi Senin, 14 November 2022.
Ia mengatakan mulai meminta rombongan tersebut menepi di sekitar flyover Janti. Rombongan tersebut kemudian menerima di dekat salah satu rumah makan di dekat flyover Janti.
Menurut dia alasan yang disampaikan sebagai dalih memberikan pengawalan sangat lemah. Ia mengatakan kedua polisi yang mengawal beralasan dengan menyebut rombongan wisatawan SMP dari Tegal sudah kemalaman sehingga minta pengawalan hingga ke luar wilayah Yogyakarta.
"Itu argumen lemah. Mereka tidak masuk prioritas pengawalan. Kemudian patwal tidak lanjut melakukan pengawalan," kata dia.
Menegur Rombongan PKK hingga BUMN
Sebelum ini Elanto mengatakan juga sudah beberapa kali menegur rombongan wisatawan yang meminta pengawalan polisi. Ia menyebut rombongan wisatawan itu yakni rombongan PKK dan BUMN.
"Yang rombongan PKK dikawal mampir makan di salah satu restoran di Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Oktober lalu mengawal wisata BUMN. Masih ada patwal yang disalahgunakan," kata dia.
Ia mengatakan cara yang dilakukan dengan langsung bertindak memberhentikan dan mengingatkan bahwa rombongan wisatawan tidak masuk prioritas kelompok yang dikawal, menjadi cara efektif. Sebab, kata dia, belum ada skema publik untuk mengingatkan tindakan-tindakan yang terindikasi melanggar.
"Harapannya ini juga bisa berdampak pada kinerja kepolisian agar (kewenangannya) tidak disalahgunakan. Sementara, wisatawan juga sadar agar tidak minta pengawalan dan tidak diistimewakan," ujarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Dengan memakai akun bernama @joeyakarta, dia memberhentikan rombongan wisatawan yang dikawal mobil polisi itu.
"Baru saja sy menghentikan & menegur keras mobil & motor patwal @polresjogja yg sdg kawal gerombolan bus wisatawan SMP asal Tegal saat melintas flyover Janti. Indikasi praktik koruptif dlm balut jasa pengawalan msh terus terjadi di#Jogja. Bgm janji integritas polisi? cc @kapoldaDIY," tulis Elato dalam media sosialnya.
Dalam lanjutan twit-nya, Elanto menyatakan sempat menanyakan urgensi pengawalan rombongan wisatawan. Ia menilai kelompok tersebut tidak masuk prioritas pengawalan.
-?
- - - -"Saya bertanya apa urgensi pengawalan tsb? Dijawab petugas, "Rombongan kemalaman, shg mohon dikawal keluar #Jogja. Sebrengsek2nya tour operator & rombongan wisata, jk berintegritas, polisi hrsnya bs menolak request patwal yg dilakukan tanpa hak! Bgmn @polresjogja @PoldaJogja?" tulisnya.
Twit ini mendapatkan banyak respon warganet. Salah satunya dari akun @kapoldaDIY.
"Terimakasih sebelumnya. Yg pertama, tupoksi polri menjadi pelayan masyarakat. Jd disini mengawal utk menunjukkan jalan, agar tahu kondisi jln mana saja yg bisa dilalui bus pariwisata utk menuju satu tempat ketempat wisata lainnya. Namun tetap mengikuti trafic kecuali urgent," tulis akun @kapoldaDIY.
Saat dikonfirmasi, Elanto mengatakan saat kejadian itu dirinya sengaja hendak pulang ke rumahnya di wilayah Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman melalui kawasan Janti. Sekitar pukul 18.30 WIB perjalanan, Elanto berpapasan rombongan bus rombongan wisatawan tersebut yang dikawal mobil dan sepeda motor patwal.
"Ketika melihat, saya mengejar dan hendak menegur petugas dengan argumen yang sering saya gunakan. Proses menegur mau gak mau harus dengan menghentikan mobil," ungkapnya saat dihubungi Senin, 14 November 2022.
Ia mengatakan mulai meminta rombongan tersebut menepi di sekitar flyover Janti. Rombongan tersebut kemudian menerima di dekat salah satu rumah makan di dekat flyover Janti.
Menurut dia alasan yang disampaikan sebagai dalih memberikan pengawalan sangat lemah. Ia mengatakan kedua polisi yang mengawal beralasan dengan menyebut rombongan wisatawan SMP dari Tegal sudah kemalaman sehingga minta pengawalan hingga ke luar wilayah Yogyakarta.
"Itu argumen lemah. Mereka tidak masuk prioritas pengawalan. Kemudian patwal tidak lanjut melakukan pengawalan," kata dia.
Menegur Rombongan PKK hingga BUMN
Sebelum ini Elanto mengatakan juga sudah beberapa kali menegur rombongan wisatawan yang meminta pengawalan polisi. Ia menyebut rombongan wisatawan itu yakni rombongan PKK dan BUMN.
"Yang rombongan PKK dikawal mampir makan di salah satu restoran di Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Oktober lalu mengawal wisata BUMN. Masih ada patwal yang disalahgunakan," kata dia.
Ia mengatakan cara yang dilakukan dengan langsung bertindak memberhentikan dan mengingatkan bahwa rombongan wisatawan tidak masuk prioritas kelompok yang dikawal, menjadi cara efektif. Sebab, kata dia, belum ada skema publik untuk mengingatkan tindakan-tindakan yang terindikasi melanggar.
"Harapannya ini juga bisa berdampak pada kinerja kepolisian agar (kewenangannya) tidak disalahgunakan. Sementara, wisatawan juga sadar agar tidak minta pengawalan dan tidak diistimewakan," ujarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
(DEN)
Sentimen: negatif (99%)