AKURAT.CO Para menteri luar negeri Uni Eropa (UE) bakal menjatuhkan lebih banyak sanksi terhadap Iran pada Senin (14/11). Keputusan ini merupakan tanggapan atas masifnya penggunaan kekuatan oleh Teheran terhadap demonstran damai.

Dipicu oleh kematian Mahsa Amini dalam tahanan polisi moral pada 16 September, aksi protes ini menjadi salah satu tantangan paling berani bagi Republik Islam sejak revolusi 1979. Sejauh ini, 336 demonstran tewas dalam kerusuhan dan hampir 15.100 lainnya ditahan, menurut kantor berita aktivis HRANA.

Dalam putaran pertama sanksi pada bulan Oktober, UE memberlakukan larangan perjalanan serta pembekuan aset pada 15 individu dan institusi Iran yang terkait dengan kematian Mahsa Amini dan tindakan keras terhadap demonstrasi. Selanjutnya, sanksi baru pun akan mencakup 31 poin untuk pelanggaran HAM yang bakal mengincar individu dan entitas dengan mencakup larangan aset dan pembekuan perjalanan. Rancangan ini dibocorkan oleh 2 diplomat kepada Reuters pada akhir pekan.

Selain itu, para menteri luar negeri UE akan membahas peningkatan dukungan untuk Ukraina selama musim dingin mendatang. Mereka juga mungkin akan mewacanakan paket sanksi ke-9 terhadap Rusia. Meski begitu, belum ada keputusan pasti, menurut para diplomat.

Mereka juga akan mulai mendiskusikan pendekatan jangka panjang UE terhadap Rusia. Pasalnya, strategi terdahulu UE tentang keterlibatan selektif dengan Rusia pada isu-isu seperti kontraterorisme dan perubahan iklim jadi usang gara-gara invasi Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari. []