Gagasan besar tersebut, menjadi dasar Merah Putih Institute (MPI) hadir dan dideklarasikan sebagai organisasi yang turut aktif menjaga stabilitas nasional dan gerakan pencerdasan dengan target mahasiswa, aktivis organisasi kepemudaan, buruh, seniman dan budayawan.

Deklarasi yang dipadukan dengan panggung kebudayaan tersebut bertepatan dengan Hari Pahlawan, diselenggarakan di Rumah Merah Putih, Bukit Duri, Jakarta Selatan, pada Kamis (10/11). Sekitar 100 peserta hadir dari berbagai kalangan seperti serikat buruh, komunitas ojol dan aktivis kepemudaan.

"MPI ini hadir sebagai wadah alternatif bagi pemuda untuk bersama-sama melakukan akselerasi, menjadi katalisator, mempersatukan bangsa, dan mencerdaskan masyarakat," ujar  Ketua Umum Merah Putih Institute Safruddin Abas dalam keterangannya.

Saat ini, kata dia, MPI tengah menyusun berbagai program untuk melakukan konsolidasi maupun mengajak pemuda turut serta aktif menjadi bagian dari organisasi MPI.

"Banyak hal yang akan kami lakukan, seperti dialog, seminar dan pendekatan kepada grassroot untuk mencerdaskan kehidupan sosial. Hal tersebut dilakukan dalam rangka memproteksi generasi selanjutnya untuk merawat jiwa nasionalisme dan semangat kebangsaan," jelas Abas.

Abas mengaku senang dengan dilahirkannya MPI, yang mendapat dukungan berbagai pihak untuk menjaga keutuhan bangsa.

"Respon alhamdullilah dari semua kalangan disambut baik. Karena kami datang dengan niat yang baik, kita membawa semangat perubahan yang baru sehingga mereka memyambut dengan baik," katanya.

Sementara itu, perwakilan Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), Mayjen TNI (Purn) Nono Sukarno mengaku senang dan bangga dengan hadirnya MPI sebagai pergerakan kepemudaan yang turut aktif dalam menjaga keutuhan bangsa.

"Semakin banyak generasi penerus seperti MPI ini, maka masa depan bangsa ini akan cerah. Pemuda harus bergerak sebagai agen perubahan," pungkasnya.