Sentimen
Positif (100%)
14 Nov 2022 : 16.32
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung

Tokoh Terkait

Ridwan Kamil dan Peluang Raih Kepemimpinan Nasional

14 Nov 2022 : 23.32 Views 2

JabarEkspress.com JabarEkspress.com Jenis Media: News

Ridwan Kamil dan Peluang Raih Kepemimpinan Nasional

Jabarekspres.com – Selama memuncaki jabatan di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil, dinilai telah mampu membawa perubahan bagi Jabar.

Sejumlah apresiasi dia terima hasil dari kinerja dan capaian prestasi mengagumkan sepanjang karir kepemimpinannya.

Sejak terpilih sebagai Gubernur pada pemilu gubernur dan wakil gubernur (pilgub) 2018, Kang Emil langsung tancap gas dengan sejumlah terobosan program khas.

Mengususng tema besar kolaburasi dan kepemimpinan partisipatif, Kang Emil berhasil mengumpulkan sejumlah masukan ide, gagasan dan pemikiran dari berbagai elemen masyarakat yang memiliki perhatian kepada pembangunan Jabar.

Terkumpulnya berbagai gagasan program itu, setidaknya mampu menggerakan inisiatif sejumlah relawan yang selama ini mendukung proses Pilgub Jabar hingga dirinya terpilih menjadi Gubernur masa jabatan 2018-2023.

Selain itu, ide program menjadi inspirasi kinerja aparatur yang mendampingi kerja-kerja kepemimpinannya di gedung pemerintahan dan lingkungan masyarakat secara langsung;

Baik relawan maupun aparatur, bagi Kang Emil kehadiran kelompok partisipasi itu memiliki tugas bersama sebagai suatu kesatuan mengawal berbagai macam aspirasi dan merealisasikannya dalam bentuk-bentuk kerja nyata serta optimalisasi berbagai bentuk capaian dari program yang dicanangkan.

Lantas seperti apa bentuk capaian Kang Emil tersebut dari waktu ke waktu selama masa kepemimpinannya bergulir?

Kelompok Relawan Jabar Bersatu melalui salah satu unsur pimpinannya tingkat Dewan Pimpinan Daerah wilayah 4 (DPD) Jabar Bersatu, Sirun Wartono, dalam kegiatan konsolidasai relawan Jabar Bersatu di Bandung baru-baru ini, mencatatkan bahwa Kang Emil mampu memainkan peran yang vital menggerakkan pengikutnya dalam melakukan proses adaptasi atas sejumlah tuntutan perubahan di tengah-tengah masyarakat.

Perubahan itulah yang kemudian dirasa oleh banyak pihak mampu mendorong Jabar kepada arah baru pembangunan.

Kepemilikan gaya kepemimpinan khas Kang Emil sangat kuat membentuk wajah Jabar bersama perkembangannya di era digital.

Kehadiran Kang Emil dalam masa transisi kepemimpinan era baru, mengedepankan keunggulan teknologi. Konsep kepemimpinan ini dibutuhkan dalam organisasi publik yang melibatkan orang banyak.

Gaya kepemimpinan yang konvensional, akan sulit menjangkau publik yang tersebar luas dalam jumlah besar saat ini.

Gaya kepemimpinan konvensional pun akan sangat rigid dan sulit melakukan pendekatan perubahan akseleratif berbasis teknologi informasi.

Kepemimpinan yang adaptif, sesungguhnya merupakan cara tersendiri bagaimana menyikapi perubahan dan tuntutan zaman era digital agar organisasi mampu bertahan di berbagai situasi dan kondisi.

Sirun merasa optimis, jika model atau gaya kepemimpinan Kang Emil semacam itu, merupakan model atau gaya kepemimpinan yang dibutuhkan Indonesia ke depan.

Bagaimana pun juga, gelombang perubahan itu sulit terbendung. Cara kita menghadapinya adalah melakukan adaptasi dan mengimbangi segala macam tuntutan kemajuan berbasis kemampuan penguasaan informasi dan teknologi.

Desa Digital

Gelombang perubahan zaman semakin sulit diprediksi. Masyarakat dalam berbagai bentuk golongan dan corak kehidupan yang ada saat ini, tanpa terkecuali, akan merasakan dampak tuntutan perubahan itu.

Jawa Barat memiliki sejumlah kelompok masyarakat yang rentan menghadapai kendala perubahan zaman akibat masih terkondisikan dalam situasi terbelakang atau keadaan yang masih timpang dalam hal pemerataan pembangunan.

Desa, salah satu kehidupan khas Jabar yang tergambarkan masih sangat jauh dari sentuhan modernisasi.

Keadaan desa sangat rawan mengalami ketergerusan oleh perubahan apabila tidak segera mendapat sentuhan perbaikan kondisinya dalam berbagai bidang.

Lebih dari 5000an desa tersebar di seluruh Jabar. Desa ini, secara menyeluruh merupakan tempat menampung kehidupan 80 persen masyarakat Jabar.

Bayangkan saja jika kondisi desa masih berada dalam keadaan kurang optimal dalam perubahan moderenisasi, maka dengan sendirinya masyarakat Jabar secara mayoritas akan menjadi terbelakang.

Hal ini tentunya tidak diharapkan oleh banyak orang, sehingga langkah peningkatan desa kepada kualitas memadai harus segera ditempuh.

Kepemimpinan Kang Emil salah satunya, sangat fokus kepada penataan dan peningkatan kualitas desa di Jabar dengan pendekatan program Desa Digitalnya.

Bagaimana desa dipacu menggunakan pendekatan teknologi informasi sehingga segala macam konektifitas dan komunikasi antar pemerintahan dan juga masyarakatnya menjadi lebih cepat dan sederhana.

Sentimen: positif (100%)