Sentimen
Negatif (96%)
14 Nov 2022 : 09.28
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Tasikmalaya, Sukabumi, Trenggalek

Tokoh Terkait

Puluhan Keluarga Terisolasi usai Jembatan Putus, Banjir Jadi Penyebabnya

14 Nov 2022 : 09.28 Views 2

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Puluhan Keluarga Terisolasi usai Jembatan Putus, Banjir Jadi Penyebabnya

PIKIRAN RAKYAT - Jembatan gantung di atas Sungai Ciseel, Desa Ciparay, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Ciamis putus akibat diterjang banjir. Akibatnya, 56 keluarga terisolasi.

“Jembatan gantung putus diterjang banjir. Sejumlah rumah juga terendam akibat meluapnya Sungai Ciseel. Ada satu RW yang terisolasi,” kata Camat Cidolog, Agusyani pada Jumat 11 November 2022.

Dia menuturkan, saat ini untuk mencapai lokasi tersebut harus menyeberang dengan menaiki perahu. Hanya, diakui Agus perahu yang ada hanya satu, sehingga ketika menyeberang harus bergantian. Termasuk ketika mengirimkan bantuan sembako untuk korban terdampak banjir.

“Selain menyalurkan sembako, kami juga melakukan pemeriksaan kesehatan. Kami juga waswas, sebab saat ini aliran sungai masih deras,” tuturnya.

Baca Juga: Waspada Cuaca Ekstrem dan Banjir Rob Laut Selatan, Bupati Sukabumi Beri Imbauan

Agusyani mengungkapkan, hampir setiap tahun Sungai Ciseel meluap dan mengakibatkan banjir. Pada April 2021, tiga desa yakni Desa Ciparay dan Margajaya Kecamatan Cidolog dan Desa Sukajaya, Kecamatan Pamarican juga terendam banjir.

“Dalam catatan, sebelumnya juga pernah banjir lebih besar dari saat ini. Beruntung banjir juga cepat surut. Hanya, warga yang tinggal di daerah terdampak banjir butuh air bersih,” tambahnya.

Dia mengatakan, banjir Sungai Ciseel terjadi karena adanya pendangkalan sungai, akibat tingginya proses sedimentasi. Untuk mengatasinya aliran Sungai Ciseel harus dikeruk.

“Tidak hanya karena hujan deras, banjir juga dipicu pendangkalan sungai. Ini harus segera ditangani,” ujarnya.

Baca Juga: Antisipasi Wilayah Rawan Terisolasi Akibat Banjir, Mensos Risma Dirikan 4 Lumbung Sosial di Trenggalek

Longsor

Sementara itu, di tempat terpisah, longsoran tebing tanah setinggi 5 meter menjebol dinding bangunan kelas di SMPN Satu Atap 2 Karangjaya, Kecamatan Karangjaya, Kabupaten Tasikmalaya.

Akibatnya, material longsor berupa tanah dan bebatuan pun masuk ke dalam ruangan kelas. Bahkan kursi dan meja belajar yang biasa dipergunakan para siswa rusak akibat tertimbun tanah.

Kepala SMPN Satu Atap 2 Karangjaya, Sri Andriyati, mengatakan, ruangan yang rusak terkena longsoran tanah ini merupakan bangunan kelas VIII. Meski demikian, dampaknya juga sampai ke dalam kelas VII dan IX.

Baca Juga: Pemerintah: Tidak Akan Terjadi Banjir di IKN dalam 100 Tahun Mendatang

Beruntung kejadian longsor yang terjadi pada Rabu 9 November 2022 petang ini tidak menimbulkan korban jiwa, karena para siswa sudah dipulangkan.

"Untuk kelas VIII sudah nyaris ambruk karena dinding yang terkena material longsoran masuk ke kelas. Sehingga, posisi kelas pun sudah miring. Untuk sementara bagi murid yang kelasnya terdampak longsoran ini kita pindahkan ke kelas lain, yaitu kita pakai ruangan laboratorium,” ujar Sri, Jumat 11 November 2022.

Pihak sekolah langsung mengevakuasi meja dan kursi di kelas yang masih utuh ke lokasi lebih aman. Sedangkan untuk meja dan kursi yang rusak, dibiarkan di tempatnya, lantaran khawatir terjadi longsoran baru.

“Sebetulnya kalau berbicara terancam longsor, masih ada 5 ruangan kelas lainnya yang terancam longsor susulan. Memang posisi kelasnya tepat di bawah tebing. Jika hujan besar kami khawatir terjadi longsoran susulan," tutur Sri Andriyati.*** (Nurhandoko Wiyoso, Aris M Fitrian)

Sentimen: negatif (96.6%)