Jakarta, Gatra.com – Peneliti dari Pusat Riset Biomassa dan Bioproduk Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Widya Fatriasari, menyampaikan, produk kosmetik skin dan sun care mendominasi market share kosmetik hingga mencapai 40 persen. Hal ini tentu saja sejalan dengan kebutuhan untuk penampilan yang menarik dan cantik.

Oleh karena itu, membutuhkan kolaborasi antara periset kosmetik alam dengan pihak terkait untuk menciptakan output dan outcome, mulai dari publikasi ilmiah, paten, kerja sama nasional dan internasional, kontrak bisnis sampai produk.

Baca Juga: Larangan Bawa Skin Care Ke Sekolah, Psikolog: Perlu Pembicaraan Antara Sekolah Dengan Murid

“Kolaborasi ini dibutuhkan sebagai upaya memasyarakatkan riset dan sains agar mudah terakses oleh publik, khususnya generasi milenial,” ucap Widya dalam acara BRIN Science Show di Anjungan Sarinah, Jakarta, Jumat (11/11).

Meskipun begitu, generasi muda cenderung memerhatikan gaya hidup namun kerap abai terhadap kesehatan, baik kesehatan personal maupun lingkungan. Padahal, belakangan ini isu kesehatan semakin gencar terlebih menuju masa post pandemic.

Baca Juga: Pandemi, Penjualan Skin Care Pria dari India Melonjak

BRIN akan mengajak generasi muda untuk lebih peduli terhadap kesehatan dengan menunjukkan bahwa layanan kesehatan, terutama kesehatan masyarakat, penting untuk dipahami sejak dini karena menjadi fondasi ketahanan dan ketangguhan di masa mendatang.

“Pemahaman layanan kesehatan tersebut sangat penting. Di samping itu, masyarakat juga harus paham jenis-jenis layanan kesehatan pada JKN dan BPJS, serta ragam pemanfaatannya untuk masyarakat,” ungkap Peneliti Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi, Wahyu Pudji Nugrahaeni.