Jakarta, CNBC Indonesia - Uni Eropa (UE) memperingatkan zona euro akan jatuh ke dalam resesi di musim dingin ini. Badan eksekutif UE mengatakan peningkatan ketidakpastian dan biaya bakal mendorong zona euro dan sebagian besar negara anggota blok ke dalam resesi pada kuartal IV (Q4) tahun ini.

Eropa sendiri terhuyung-huyung akibat dampak perang Rusia di Ukraina. Ini bukan saja memicu lonjakan biaya energi tapi juga memukul dompet konsumen di seluruh benua.

"Kontraksi aktivitas ekonomi akan berlanjut pada kuartal I (Q1) 2023. Pertumbuhan diperkirakan akan kembali ke Eropa pada musim semi nanti," kata Komisi Eropa dikutip AFP, Jumat (11/11/2022).

-

-

"Dengan permintaan melemah, aktivitas ekonomi akan melemah, dengan pertumbuhan PDB mencapai 0,3% pada 2023," tegasnya.

Perkiraan suram ini datang seiring kenaikan prediksi inflasi di tahun ini dan tahun depan. Dikatakan inflasi zona euro diperkirakan akan mencapai 8,5% untuk 2022, satu poin lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, dan 6,1% pada 2023, dua poin lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya.

"Inflasi terus meningkat lebih cepat dari yang diharapkan, tetapi kami percaya bahwa puncaknya sudah dekat. Kemungkinan besar pada akhir tahun ini," kata komisaris ekonomi UE Paolo Gentiloni.

Inggris Juga

Bukan hanya UE, Inggris pun juga disebut akan masuk ke jurang resesi. Ekonomi negeri itu saat ini terkontraksi atau turun minus 0,2% pada kuartal III-2022.

Menurut data resmi, Jumat (11/11/2022), ekonomi Inggris sudah turun dua kuartal berturut-turut. Pada kuartal II-2022 ekonomi Inggris turun 0,1% direvisi menjadi tumbuh positif 0,2%.

Sebelumnya ramalan resesi Inggris diberikan bank sentral Inggris, Bank of England (BoE). Resesi terpanjang dalam sejarah juga bisa terjadi sebagaimana disampaikan. 

[-]

-

Ukraina Siap Gabung Uni Eropa. Rusia Makin Berang?
(sef/sef)