Warga Niger Sambut Keputusan Prancis Akhiri Operasi Anti Jihadis Barkhane
Rmol.id Jenis Media: Nasional
Menyambut keputusan Prancis yang diumumkan Kamis (10/11), kepala LSM pan-Afrika di Niger, Seydou Abdoulaye, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Operasi Barkhane adalah kekuatan yang menjadi akar munculnya terorisme di Sahel sehingga itu tidak bisa menjadi solusi.
“Kami telah mengatakan secara hitam dan putih bahwa kami tidak membutuhkan kehadiran pasukan Barkhane Prancis di Niger," katanya, seperti dikutip dari Africa News, Jumat (11/11).
"Karena itu adalah kekuatan yang menjadi akar terorisme di Sahel, itu adalah akar masalahnya, tidak bisa menjadi solusi dan bertanggung jawab atas masalah tersebut," lanjutnya.
Beberapa tokoh masyarakat sipil dan politisi oposisi juga menyambut baik langkah tersebut.
Keberangkatan tentara Prancis sendiri sudah dituntut melalui demonstrasi dan disertai ultimatum dari Gerakan M62. Tapi LSM Tournons la page percaya bahwa ini hanya perubahan strategi dari pihak berwenang Prancis.
"Mereka (tentara Barkhane) dapat dipindahkan ke Satuan Tugas Takuba, mereka bisa saja memiliki nama baru, operasi baru di Sahel, sehingga tidak mengubah apa pun" kata Maikoul Zodi, koordinator LSM.
"Bagi kami masih tentara yang sama yang ada di sana, pangkalan yang sama yang akan ada di sana, kami tidak menginginkan pangkalan ini karena sampai sekarang kami belum mendapatkan hasil yang meyakinkan," kata Zodi.
"Kami bertanya-tanya mengapa mereka bersikeras tinggal di Sahel," ujarnya.
Sentimen: netral (40%)