Sentimen
Positif (96%)
13 Nov 2022 : 07.42
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Institusi: Ubhara Jaya, UIN

Kab/Kota: Sleman, Moskow

Pembangunan IKN Mendesak Dilakukan, Ini Kata Pengamat Universitas Bhayangkara

13 Nov 2022 : 14.42 Views 2

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

Pembangunan IKN Mendesak Dilakukan, Ini Kata Pengamat Universitas Bhayangkara

Krjogja.com - SLEMAN - Perpindahan dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) masih menjadi polemik panjang sampai saat ini.

Banyak yang kontra dan banyak juga mendukung pendirian IKN yang bakal dibangun di Penajam Paser Kalimantan Timur.

Dosen Universitas Bhayangkara Jakarta, Dyah Ayu Permatasari menjelaskan pembangunan IKN menjadi proyek besar dan membutuhkan waktu lama. Karena itu dibutuhkan komitmen bersama pejabat negara dengan pemimpin daerah untuk merealusasikan pembangunan IKN.

"IKN adalah cita-cita yang sudah dibuat jauh sebelum Presiden Jokowi. Sejak zaman Presiden Soekarno semua sudah mencoba memindahkan ibukota. Dalam perspektif geopolitik pemindahan ibukota ke IKN adalah langkah ideal," jelas Dyah Ayu Permatasari usai menjadi mengisi materi dalam Internasional Jogja Youth Camp 2022 dan kuliah umum di Convention Hal Universitas Islam Negeri (UIN) Kamis (10/11/2022).

Lulusan S2 Moskow Rusia dan Doktor dari Universitas Padjajaran dengan jurusan Hubungan Internasional ini menuturkan Jakarta yang sudah lama sekali menjadi ibukota negara sangat berat. Permasalahan yang semakin kompleks membuat IKN idealnya segera dibangun.

"Perpindahan ibukota ke IKN dari sisi geopolitik sangat mendesak dilakukan. Jakarta yang sudah terlalu padat penduduk membutuhkan waktu lama untuk pergi dari tempat satu ke tempat lain membuat IKN segera dibangun di kawasan yang lebih representatif," jelasnya.

Dihadapan ratusan mahasiswa UIN dalam Internasional Jogja Youth Camp 2022 Dyah menegaskan pandemi belum usai dan posisi perubahan gaya hidup dengan pelan pelan mengatasi permasalahan serta kesulitan lambat lain terurai.

"Pasti ada perubahan dalam hidup apalagi sebelum pandemi setelah pandemi hingga saat ini maka proses bangkit harus menjadi yang utama bagi generasi muda. Jangan bangga jadi generasi yang rebahan saja jadilah generasi solutif," jelasnya.

Ia kemudian menganalogikan proses bangkit atas move on dari pandemi adalah bagian dari seseorang memiliki pintu baru maka harus dibuka dengan kunci baru pula.

"Anak muda harus adaptif yang mampu mengangkat nilai luhur nasional dan lokal," tandasnya.

Dia juga meminta kaum muda untuk mencintai sejarah bangsanya agar tidak mudah tergerus informasi ataupun perubahan global. Generasi muda di 10-20 tahun mendatang diharapkan menjadi penerus bangsa yang bangga akan bangsanya sendiri

Sentimen: positif (96.2%)