Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Kab/Kota: Tangerang
Tokoh Terkait
Toilet Sekolah Ideal
Akurat.co Jenis Media: News
AKURAT.CO Ada ungkapan bijak bila ingin tahu bahwa rumah itu bersih maka perhatikan toilet atau wc nya. Bila toilet rumah itu bersih maka dapat dipastikan di setiap ruangan rumah itu bersih.
Pun demikian di sekolah atau di manapun toilet atau wc biasanya menjadi tolok ukur suatu kebersihan suatu tempat. Mengapa begitu? Jawabnya karena toilet atau wc itu sebuah tempat untuk buang kotoran.
Orang akan berpikir simpel bila di tempat orang buang kotoran saja bisa bersih terlebih bila di tempat yang lain pasti bisa lebih bersih.
baca juga:Saya pernah berkunjung ke sekolah dengan gedung megah dan dengan lahan luas tetapi ketika saya ikut numpang ke toilet sekolah tersebut sekedar buang air kecil dan mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat dhuhur ternyata semuanya serba darurat. Di tolilet sekolah itu saluran buangan air tidak mengalir karena tertutup sampah lantai licin yang pastinya jarang disikat. Padahal di sekolah tersebut saya lihat ada mushola sekolah yang cukup luas dan hilir mudik para murid yang berpakaian busana muslim. Sekilas saya menerka pastinya di sekolah itu ada program boarding school untuk pelajaran mondok belajar mengaji Al Quran dan pelajaran lainnya tentang agama Islam. Ini sangat disayangkan dan sungguh ironi dengan program pendidikan yang tersedia dan dengan sarana yang ada tapi sayang maintenancenya yang kurang diperhatikan.
Tidak semua sekolah dapat menciptakan toilet sekolah ideal bersih rapih serta indah. Ini tergantung penggeraknya. Penggerak di sekolah ya kepala sekolah dan dalam pelaksanaannya dibantu para wakil.
Sebentar lagi kita akan memperingati hari toilet sedunia, tepatnya tanggal 19 November. Tidak banyak yang tahu bahwa 19 Nopember merupakan Hari Toilet Sedunia. Semoga dengan adanya hari jadi toilet itu akan merubah keadaan, dapat menyadarkan kita tentang pentingnya kebersihan toilet minimal di tempat kita berada.
Ada berita yang membuat kita kaget. Menurut sumber berita bahwa Indonesia pernah masuk ke dalam peringkat 12 terburuk untuk toilet umum dan peringkat terburuk kedua untuk masalah sanitasi. Begitu juga menurut data Badan Pusat Statistik 2016 yaitu 45% penduduk Indonesia belum menikmati toilet higienis.
Kabupaten Tangerang terangkat namanya karena Bupatinya yaitu Ahmed Zaki Iskandar berhasil membuat program sanitasi berbasis sekolah (sanisek) dan sanitasi berbasis pesantren (sanitren) program ini untuk sekolah SD dan SMP serta berhasil dengan mewujudkan toilet atau wc sekolah yang bersih dan rapih.
Tidak hanya itu, dengan adanya program itu bapak Zaki sering diminta jadi narasumber ke berbagai negara-negara Asia Pasifik dan Afrika serta organisasi pemerhati lingkungan pada acara The 9th International Learning Exchange On Wash in Schools yang pada waktu itu digelar secara daring, menjadi narasumber berbagi tips keberhasilan program Sanitasi berbasis Sekolah (Sanisek). Program Sanisek di Kabupaten Tangerang dimulai pada tahun 2013 dan bertujuan untuk membentuk lingkungan sekolah yang bersih, sehat dan nyaman.Faktor utama yang mendukung untuk kebersihan toilet yaitu kapasitas pengguna yang harus sebanding dengan ketersediaan toilet. Di sekolah ketersediaan toilet harus mengikuti standar:
1. Jumlah yang cukup
2. Dipisah antara laki-laki dan perempuan
3. Dibersihkan setelah tiga orang pakai
4. Bersih
5. Aman
6. Kering
7. Higienis
8. Perbandingan toilet yaitu 1:25, artinya di sekolah satu toilet untuk 25 murid.
Kemudian, fasilitas sanitasi di sekolah juga perlu diperhatikan seperti air bersih, toilet yang ideal, sarana pembuangan sampah, dan sarana pembuangan air limbah.
Dimanapun, hal ini adalah tanggungjawab keluarga sekolah mulai dari murid, guru, kepala sekolah, bukan hanya OB atau pramu bakti saja.
Dukungan kebijakan dari lingkungannya, dari pemerintah dan seluruh stakeholder terkait sangat diperlukan untuk keberhasilan.
Semoga tulisan ini mengingatkan kepada kita semua akan perlunya kebersihan di lingkunga kita berada.
Sentimen: positif (100%)