Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Bantul
NU Rawat Kebhinekaan Indonesia | KRJOGJA
Krjogja.com Jenis Media: News
Talkshow kebangsaan dengan tema "Makna Kebhinekaan Bagi Indonesia dan Kemanusiaan" di Kantor PWNU. KR-Istimewa
BANTUL - Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) DIY menggelar talkshow kebangsaan dengan tema "Makna Kebhinekaan Bagi Indonesia dan Kemanusiaan". Program digelar dalam rangka 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) dan rangkaian forum agama G20 “Religion 20” (R20) di Bali dan DIY, 1 - 7 November 2022 lalu. Hadir sebagai narasumber, Ketua PWNU DIY, DR KH Ahmad Zuhdi Muhdlor, Rois Syuriah PWNU DIY, KH Mas'ud Masduki dan Kasubdit Bhabinkamtibmas Polda DIY, AKBP Sinungwati, S.H., M.I.P.
“Bagi Nahdlatul Ulama, perhatian kepada masyarakat terkait kemanusiaan, kita punya landasan kuat dan itu ajaran agama yang kita yakini. Dimana dalam agama kita diajarkan untuk saling tolong- menolong dan memberi manfaat untuk orang,” kata Kyai Ahmad Zuhdi.
Terkait kebhinekaan, sudah tertuang dalam Al Qur'an. “Allah itu sangat mampu menjadikan umat satu warna satu ideologi, tapi Allah menciptakan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, tujuanya adalah untuk saling mengenal, tentu saja dalam arti mengenal secara luas seperti keyakinan tradisi. Kebhinekaan bukan sesuatu ciptaan manusia, tapi itu bersifat kodrat pemberian dari Allah SWT.
"Dalam merawat kebhinekaan jadi tugas manusia, dan NU dalam hal ini sangat berkepentingan dalam merawat keindahan tersebut di negara tercinta Indonesia,” ujarnya.
Karena kebhinekaan yang dijaga dengan baik adalah sumber dari energi kultural luar biasa dalam mengatasi beragam problem di dunia ini. Tetapi ada pihak yang merasa paling benar. Untuk itulah, NU mengajak kepada seluruh umat, agar menjauhkan sikap seperti itu, dan memupuk sikap saling menghormati dalam perbedaan, namun satu bingkai NKRI.
Sementara Kyai Mas’ud mengatakan, Allah menciptakan manusia berbeda-beda agar manusia saling mengetahui, saling mendalami dan mengetahui eksistensinya masing-masing dan saling melengkapi.
“Umat manusia dianugerahi akal dan hati nurani agar selalu berfikir dan bisa menggali sebuah perbedaan agar menjadi satu kesatuan. Termasuk dalam mengelola perbedaan menjadi sebuah kemaslahatan dengan cara kita harus saling memahami, dan membangun imunitas masyarakat," jelasnya.
Sementara AKBP Sinungwati mengatakan, polri punya tugas sebagai pelindung, pengayom, dan pelayanan masyarakat yang siap menjaga Harkamtibmas. “Demikian pula dengan kebhinekaan bangsa menjadi tanggung jawab warga masyarakat Indonesia agar anugerah dari Allah ini dapat terjaga,” ujarnya.(Roy)
Sentimen: positif (99.6%)