Sentimen
Positif (98%)
12 Nov 2022 : 23.58
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Kalideres

Kasus: covid-19, pengangguran

Tokoh Terkait

Survei BPS : Pengangguran di Jawa Barat Tertinggi se-Indonesia

13 Nov 2022 : 06.58 Views 3

Ayobandung.com Ayobandung.com Jenis Media: Nasional

Survei BPS : Pengangguran di Jawa Barat Tertinggi se-Indonesia

AYOBANDUNG.COM--Badan Pusat Statistik (BPS) merilis tingkat pengangguran di Jawa Barat tertinggi se-Indonesia hingga Agustus 2022 sebesar 8,31 persen, meskipun terjadi penurunan dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu di angka 9,82 persen.

Berdasarkan rilis survei tingkat pengangguran terbuka (TPT) 7 November 2022 lalu, pengangguran di Jabar mencapai 2,13 juta orang.

Adapun, jumlah angkatan kerja pada Agustus 2022 sebanyak 25,58 juta orang, naik 0,84 juta orang dibanding Agustus 2021.

Baca Juga: Mau Daftar PPPK Tenaga Kesehatan 2022, Tapi Tidak Punya STR? Berikut Tata Cara Ajukan STR Ke Kemenkes

Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) naik sebesar 1,20 persen dari 64,95 persen menjadi 66,15 persen.

Sebanyak 10,64 juta orang (45,39 persen) bekerja pada kegiatan formal, naik sebanyak 0,51 juta orang jika dibandingkan Agustus 2021.

Persentase setengah pengangguran dan pekerja paruh waktu di Jabar mengalami penurunan, masing-masing sebesar 3,18 persen dan 1,29 persen dibandingkan Agustus 2021.

Usia Kerja Mengalami Kenaikan

Di sisi lain, Kepala BPS Margo Yuwono menyebutkan, penduduk usia kerja saat ini berjumlah 209,4 juta orang. Angka itu naik 2,71 juta orang.

Baca Juga: Satu Keluarga Ditemukan Tewas di Kalideres Membusuk di Dalam Rumah, Dikira Bau Bangkai Tikus

Dari jumlah tersebut, yang terserap menjadi angkatan kerja sebanyak 143,72 juta orang atau naik 3,57 juta orang. Lalu yang bukan angkatan kerja sebanyak 65,70 juta orang atau turun 0,86 juta orang.

"Tambahan angkatan kerja tidak semua terserap di semua tenaga kerja. Sebagian menjadi pengangguran," ujarnya seperti dikutip dari Republika.co.id.

Dirinya menuturkan, saat ini, penduduk yang bekerja sebanyak 135,30 juta orang, naik sebanyak 4,25 juta orang dari Agustus 2021. Lapangan kerja yang mengalami peningkatan terbesar yaitu sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, sebanyak 1,57 juta orang.

Hanya sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang yang mengalami penurunan, yaitu sebesar 0,05 juta orang. Sementara, terdapat 4,15 juta orang atau 1,98 persen penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19.

Baca Juga: Miris! Nasib Guru Honorer P1 yang Lulus Passing Grade Tidak Jelas, Pemerintah Sebut Alasan Ini

Itu terdiri dari pengangguran karena Covid-19 sebanyak 0,24 juta orang, Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena Covid-19 sebanyak 0,32 juta orang. Sedangkan yang tidak bekerja karena Covid-19 sebanyak 0,11 juta orang dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 sebanyak 3,48 juta orang.

"Kondisi ketenagakerjaan Indonesia semakin membaik seiring menguatnya perekonomian. Hanya daja Dampak Covid-19 terhadap ketenagakerjaan belum sepenuhnya pulih dari sebelum pandemi," tegas Margo.

Berikut 10 provinsi penyumbang pengangguran tertinggi di Indonesia :

1. Jawa Barat: 8,31%

2. Kepulauan Riau: 8,23%

3. Banten: 8,09%

4. DKI Jakarta: 7,18%

5. Maluku: 6,88%

6. Sulawesi Utara: 6,61%

7. Sumatera Barat: 6,28%

8. Aceh: 6,17%

9. Sumatera Utara: 6,16%

10. Kalimantan Timur: 5,71%

Sentimen: positif (98.8%)