Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Kasus: HAM
Partai Terkait
Tokoh Terkait
AMI Minta Masyarakat Internasional Beri Perhatian Ke Etnis Uighur
RM.id Jenis Media: Nasional
RM.id Rakyat Merdeka - Aliansi Mahasiswa Islam (AMI) mengaku prihatin dengan kondisi etnis Uighur. AMI berharap, masyarakat di dunia internasional memperhatikan kebebasan berkehidupan yang selama ini kurang dirasakan etnis minoritas di Uighur.
Hal itu disuarakan AMI menyusul rekomendasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang meminta dunia memberikan kebebasan Hak Asasi Manusia (HAM) terhadap Uighur.
Koordinator AMI, Andi Setya Negara berharap negara dunia memperhatikan rekomendasi PBB.
Berita Terkait : BPIP Ajak Masyarakat Teruskan Perjuangan Para Pahlawan
"Jangan menganggap PBB organisasi kacangan. Sehingga hasil rekomendasi Majelis Tinggi HAM PBB tidak sedikit pun mereka gubris," kata Andi Setya Negara kepada wartawan, Sabtu (12/11).
Terkhusus untuk Indonesia, tambah Andi, seyogyanya berempati terhadap sisi kemanusiaan yang dialami Uighur. Dia juga mempertanyakan sikap negara yang kurang berempati terhadap Uighur.
Diingatkannya, sesuai bunyi laporan Komisi Tinggi HAM PBB, menyatakan ada pelanggaran HAM serius terhadap kaum Uighur dan etnis minoritas lainnya.
Berita Terkait : Basarah Ajak Generasi Muda Jadi Pahlawan Kebhinnekaan
Atas dasar itulah, AMI mengajak masyarakat dunia khususnya Indonesia untuk mendesak negara di dunia agar menyudahi aksi keji yang memilukan terhadap jutaan masyarakat Uighur.
"Kami meminta untuk melepas atau memberikan kebebasan dan pelindungan kepada Turkestan Timur, yang menjadi tempat bermukimnya jutaan etnis Uighur," pungkas Andi.
$eperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (1/11) lalu, Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) pada bulan Agustus lalu menerbitkan laporan yang telah lama ditunggu-tunggu mengenai masyarakat Uighur.
Berita Terkait : Pertanggungjawaban Dana Operasional Desa, Gus Halim Perjuangkan Model Lumpsum
Dalam laporan itu disebut tentang kemungkinan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dialami komunitas Uighur dan kelompok minoritas lainnya. ■
Sentimen: positif (84.2%)