Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: covid-19, stunting
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Buka Kongres PDUI, Bamsoet Dorong Peningkatan Kompetensi Dokter
RM.id Jenis Media: Nasional
RM.id Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menuturkan, dunia kesehatan Indonesia sedang mengalami perubahan dan dinamika yang berlangsung sedemikian cepat. Salah satu faktor pemicunya adalah hadirnya pandemi Covid-19, yang seakan akan menyadarkan betapa peliknya menghadapi tantangan dunia medis yang datang secara tiba-tiba dan serta merta.
Di samping berdampak pada sektor ekonomi dan kehidupan sosial, pandemi Covid-19 secara nyata menggerus sektor kesehatan masyarakat, dan mendorong terjadinya perubahan pada berbagai aspek dan dimensi dalam bidang kedokteran. Perubahan ini menuntut adanya penyikapan dari berbagai pemangku kepentingan, mengingat cakupan pelayanan kesehatan di Indonesia masih belum mencapai target yang diharapkan.
Sebagai gambaran, kata politisi yang akrab disapa Bamsoet ini, angka kematian ibu dari 2018 memiliki tren meningkat. Bahkan pada tahun 2021, jumlah angka kematian ibu mencapai 7.389 orang, yang mayoritas disebabkan Covid-19.
Berita Terkait : Sandi Buka Tumbuh Festival, Bazar Kuliner yang Tingkatkan Kualitas UMKM
"Angka kematian ibu tersebut menunjukkan peningkatan lebih dari 59 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang jumlahnya mencapai 4.627 orang. Angka ini juga mengindikasikan bahwa target Pemerintah untuk menurunkan angka kematian ibu ke 217/100.000 kelahiran hidup, belum dapat terealisasi," ujar Bamsoet, saat membuka Kongres Nasional dan Pertemuan Ilmiah Tahunan yang diselenggarakan Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI), di Jakarta, Sabtu (12/11).
Acara ini dihadiri antara lain Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Adib Khumaidi dan Ketua Umum Pengurus Pusat PDUI Abraham Andi Padlan Patarai.
Ketua DPR ke-20 ini memaparkan, program prioritas Pemerintah untuk menurunkan prevalensi stunting dari populasi yang memiliki faktor risiko atau penyakit yang disebabkan kekurangan gizi kronis, juga belum mencapai target yang diharapkan. Menurut hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) pada 2021, angka prevalensi stunting mencapai 24,4 persen. Angka ini masih lebih besar dari target pemerintah sebesar 21,1 persen, dan akan jauh lebih besar lagi jika dibandingkan dengan target tahun 2024 sebesar 14 persen.
Berita Terkait : Kembangkan Pesisir, Bupati Zaki Borong Penghargaan
"Persoalan lain juga dapat kita rujuk pada data penyakit menular, misalnya penyakit Tuberculosis (TBC). Meskipun kita sudah berupaya keras memberantasnya dengan segala upaya, namun belum membuahkan hasil yang memuaskan. Bahkan saat ini Indonesia menjadi negara dengan kasus TBC tertinggi ke-3 di dunia setelah India dan China. Jika kita kalkulasi, dalam setiap jam ada sekitar 11 orang pasien TBC yang meregang nyawa," kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini diperlukan berbagai langkah progresif dan inovatif di bidang layanan kesehatan masyarakat yang meliputi beberapa aspek. Antara lain, perlu adanya transformasi kesehatan pada berbagai tingkatan, mulai transformasi pelayanan kesehatan di tingkat primer, maupun di layanan rujukan di rumah sakit.
Dalam rangka penguatan pelayanan kesehatan di tingkat primer dibutuhkan keterlibatan dan kontribusi dari para dokter umum, sebagai bagian terbesar dari entitas medis yang kita miliki. Saat ini, dengan jumlah 163 ribu dokter umum, tentu akan menjadi sumberdaya potensial yang sangat diperlukan untuk melakukan transformasi pada layanan tingkat primer.
Berita Terkait : Bamsoet Dorong Peningkatan Keterwakilan Perempuan di Parlemen
"Dalam kerangka membangun sumberdaya medis yang mumpuni, salah satu variabel penting yang harus selalu kita jaga dan perjuangkan bersama, adalah peningkatan kompetensi dokter. Saya dan kita semua tentunya sangat mengharapkan bahwa PDUI, sebagai wadah organisasi tempat bernaungnya para dokter umum, dapat terus berkontribusi untuk menjaga dan meningkatkan kompetensi segenap anggotanya, sehingga dapat membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia," jelas Bamsoet.
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia ini menambahkan, dalam rangka menghadapi era disrupsi di tengah lompatan kemajuan teknologi informasi dewasa ini, para dokter umum dapat beradaptasi menghadapi transformasi digital. Para dokter harus memiliki kompetensi untuk secara aktif memberikan layanan telekonsultasi dan telemedicine kepada semua lapisan masyarakat, demi memberikan kemudahan akses kesehatan bagi setiap orang.
"Kemajuan teknologi adalah sebuah keniscayaan yang mustahil untuk kita lawan. Karena itu, satu satunya cara terbaik untuk menghadapinya, hanyalah melalui adaptasi dan inovasi, sehingga kita dapat terus melangkah maju, dan tidak tergilas oleh laju peradaban zaman," pungkas Bamsoet.■
Sentimen: positif (99.8%)