Bermula dari sayembara menulis surat untuk ibu.

JAKARTA, JITUNEWS.COM – Peran seorang ayah dalam keluarga begitu berharga. Peringatan Hari Ayah Nasional yang jatuh setiap 12 November adalah salah satu garis bawahnya.

Memang belum segencar peringatan Hari Ibu. Namun bukan berarti fakta tentang Hari Ayah tidak lebih layak untuk dipahami.

Bagaimana pun, Hari Ayah Nasional ini memiliki sejarah tersendiri. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut pemaparannya.

Mahfud Md Sebut Fadli Zon Bukan Penentu Kebenaran Sejarah

Sejarah Hari Ayah Nasional 12 November, seperti dikutip dari laman PPA.go.id, digagas oleh paguyuban Satu Hati, Lintas Agama dan Budaya bernama Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP).

Alkisah PPIP menggelar acara peringatan Hari Ibu di Solo pada 2014. Pihaknya mengadakan sayembara menulis surat untuk ibu. Sebanyak 70 surat yang terbaik disatukan untuk dibukukan.

Selepas acara, pertanyaan menohok diterima oleh penyelenggara. "Kapan diadakan sayembara menulis surat untuk ayah? Kapan peringatan hari ayah? Kami pasti ikut lagi," ujar seorang peserta

Pertanyaan memacu PPIP untuk menggali informasi tentang Hari Ayah, termasuk kapan diperingati secara nasional.

Kepada DPRD Kota Surakarta, dalam audiensi, PPIP menanyakan soal keberadaan Hari Ayah dalam kalender bangsa. Rupanya memang belum ada.

Kajian yang lumayan panjang dilakukan. Hingga akhirnya PPIP mendeklarasikan Hari Ayah Nasional pada 12 November. Tanggal tersebut ditunjuk karena bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional.

Peringatan Hari Ayah Nasional itu juga mengambil semboyan "Semoga Bapak Bijak, Ayah Sehat, Papah Jaya".

Seiring dengan hal itu, deklarasi Hari Ayah diadakan di Maumere, Flores, NTT. Adapun peluncuran buku “Kenangan untuk Ayah” melalui acara itu. Buku itu memuat 100 surat terpilih dari anak Nusantara.

Pasca deklarasi, mereka mengirim buku “Kenangan untuk Ayah” dan piagam deklarasi Hari Ayah kepada Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Bupati di 4 daerah penjuru Indonesia, yaitu Sabang, Merauke, Sangir Talaud, dan Pulau Rote.

Sejak saat itu, 12 November ditahbiskan sebagai peringatan Hari Ayah Nasional.

Sindir UAH, Denny Siregar: Jadi Ustaz ya Ustaz Aja, Nyebrang Sejarawan Jadi Amburadul