Sentimen
Negatif (93%)
11 Nov 2022 : 21.20
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Depok, Pluit

CV Budiarta 2 Kali Pasok Propilen Glikol ke Yarindo

12 Nov 2022 : 04.20 Views 2

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

CV Budiarta 2 Kali Pasok Propilen Glikol ke Yarindo

JAKARTA, KOMPAS.com - CV Budiarta tercatat telah menjual propilen glikol ke PT Yarindo Farmatama pada 2021 dan 2022.

Kuasa hukum CV Budiarta, Mahar mengaku heran baru kali ini propilen glikol yang dipasok kliennya dipermasalahkan.

Padahal, Yarindo telah membeli bahan baku kepada kliennya sejak 2021.

“Sebelumnya dia (Yarindo) juga pesan tahun 2021 dan tidak ada masalah, kok baru sekarang (ada masalah),” kata Mahar dalam konferensi pers di Pluit, Jakarta Utara, Jakarta, Jumat (11/10/2022).

“Tapi saya kesatria, saya bertanya pada klien saya 'bapak jualan PG (propilen glikol) atau enggak?' sebelumnya 2021 juga ada (menjual) jadi ada apa ini. Jadi apa benar kami dibenturkan?” sambung dia.

Baca juga: Pertanyakan Soal Jerigen, CV Budiarta Sebut BPOM Lakukan Skenario Jahat

Mahar juga mengatakan, CV Budiarta mendapat propilen glikol dengan memasok dari CV Anugrah Perdana Gemilang (APG).

Dalam pembelian tersebut, kata Mahar, kliennya juga mendapat certificat of analys (COA) mengenai bahan baku yang diambil dari APG.

Mahar mengakui CV Budiarta tidak membuka segel bahan baku yang diambil dari APG untuk dilakukan pengecekan propilen glikol.

“Karena kalau kami buka segel itu, enggak bakal diterima dan tidak boleh di perjanjian (COA) itu. Jadi kami menyalurkan saja berdasarkan COA yang diterbitkan oleh vendor. Kami tidak pernah buka atau merepacking,” terang dia.

Baca juga: Daftar 73 Obat Sirup yang Izin Edarnya Ditarik BPOM karena Etilen Glikol

Sebelumnya diberitakan, BPOM menemukan bahan baku pelarut obat sirup yang mengandung cemaran etilen glikol dan dietilen glikol di atas ambang batas aman.

Tidak tanggung-tanggung, cemaran EG dan DEG itu mencapai 99 persen. Bahan baku propilen glikol itu diamankan BPOM dari gudang CV Samudera Chemical di Tapos, Depok.

Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan, terdapat 59 jerigen bahan baku yang diamankan BPOM. Ada 12 di antaranya mengandung propilen glikol dengan intensitas cemaran EG dan DEG yang sangat jauh dari persyaratan.

"Ini bahan baku yang seharusnya (ambang batasnya) 0,1 persen. Lalu 9 sampel terdeteksi kadarnya sampai 52 persen dan ada yang sampai 99 persen. jadi hampir 100 persen kandungan EG, bukan lagi propilen glikol," kata Penny dalam konferensi pers di Tapos, Depok, Rabu (9/11/2022).

Penny mengungkapkan, CV Samudera Chemical ini merupakan supplier dari distributor kimia CV Anugerah Perdana Gemilang. CV Anugrah Perdana Gemilang merupakan pemasok utama untuk CV Budiarta.

Selanjutnya, CV Budiarta adalah pemasok propilen glikol yang terbukti tidak memenuhi syarat ke farmasi PT Yarindo Farmatama.

Perusahaan farmasi PT Yarindo Farmatama ini sudah dicabut izin edarnya oleh BPOM sehingga sediaan obat sirupnya pun ditarik dan dimusnahkan.

Baca juga: Bahan Baku Obat Sirup Ternyata Oplosan, PT Yarindo Farmatama: Kami Sudah Ditipu Pemasok!

Selain PT Yarindo, ada dua perusahaan lain yang dicabut izin edarnya, yaitu PT Universal Pharmaceutical Industries, dan PT Afi Farma.

"Jalur distribusinya memang panjang dari importir melalui beberapa distributor bahan kimia dan pedagang besar, hingga bahan baku itu sampai ke industri farmasi," ucap Penny.

Penny menduga ada pemalsuan atau modus yang ditawarkan oleh perusahaan kimia yang tidak sesuai standar farmasi tersebut, termasuk CV Samudera Chemical.

Modusnya adalah menawarkan bahan baku propilen glikol dengan harga murah. Padahal sejatinya, bahan baku yang disalurkan palsu dan diduga merupakan zat murni etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG), bukan lagi sebatas cemaran.

Baca juga: Distributor Ternyata Palsukan Bahan Baku Obat Sirup, Masukkan EG dan DEG Murni

Adapun EG dan DEG adalah zat kimia berbahaya yang tidak boleh digunakan dalam obat sirup. Namun cemarannya dimungkinkan ada dari beberapa zat pelarut tambahan termasuk propilen glikol dengan ambang batas aman 0,1 miligram/mililiter.

Cemaran yang melebihi batas ini kemudian diduga menjadi penyebab gagal ginjal akut pada anak.

"Jadi juga ada aspek pemalsuan. Labelnya propilen glikol padah dalamnya adalah etilen glikol (EG). Ini adalah pencemar yang menimbulkan suspek untuk gagal ginjal atau kematian karena konsentrasinya begitu tingginya," ucap Penny.

-. - "-", -. -

Sentimen: negatif (93.8%)