Sentil PBNU Soal Politik Intimidasi, Faizal Assegaf: Gambaran Kejahatan dalam Berdemokrasi
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Terkait banyaknya bertebaran politik intimidasi, Aktivis 98 Faizal Assegaf,memberikan komentar menohok.
"Watak politik intimidasi adalah gambaran kejahatan dalam berdemokrasi," ujar Faizal dikutip dari unggahan twitternya, @faisalassegaf.
Menurut Faizal, yang dimaksud watak politik intimidasi itu, bisa dilihat dari ciri yang mereka usung.
"Merasa besar, paling Pancasilais dan klaim penjaga NKRI, menjadi slogan paling norak," lanjutnya.
Tidak berhenti di situ. Menurut Faizal, ketika para penganut politik intimidasi itu diberikan kritikan, sedikit saja. Maka akan dilawan dengan laporan polisi.
"Hasilnya, kritikan dilawan dengan memobilisasi laporan ke kantor polisi. Klaim ormas besar tapi otak kerdil," tandasnya.
Sebelumnya, geger dikabarkan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf belum bisa membawa organisasi Islam terbesar itu lepas dari pusaran kekuasaan.
Meskipun bolak-balik berteriak ingin menjauhkan NU dari politik praktis, Yahya malah terang-terangan mendukung manuver sejumlah ketua partai politik menunda Pemilu 2024.
Jika ditilik lebih jauh, sikap NU masuk ke politik praktis tak lepas dari banyaknya pengurus organisasi tersebut yang aktif di posisi strategis pemerintahan.
Di pemerintahan Presiden Jokowi, kemesraan antara NU dan pemerintah bahkan semakin terasa terlihat di publik.
(Muhsin/fajar)
Sentimen: netral (79.5%)