Sentimen
Positif (86%)
12 Nov 2022 : 00.16

Perkembangan Teknologi Bikin Orang Sering Salah Paham, Emang Iya?

12 Nov 2022 : 00.16 Views 2

Indozone.id Indozone.id Jenis Media: News

Perkembangan Teknologi Bikin Orang Sering Salah Paham, Emang Iya?

INDOZONE.ID - Perkembangan teknologi di era digital sering membuat orang-orang salah paham saat menjalin komunikasi. Emang iya?

Rektor Universitas Moestopo, Prof. Dr. Rudy Harjanto menjelaskan jika teknologi bagai pedang bermata dua. Kata dia, di satu sisi, teknologi meningkatkan produktivitas, namun di sisi lain dapat pula menjadi kendala bagi mereka yang membutuhkan bantuan untuk beradaptasi. 

Prof. Rudy yang merupakan Dewan Penasehat LSPR, Jakarta, menjelaskan jika salah satu faktor penyebab perbedaan tingkat adopsi teknologi berasal dari kesenjangan generasi.

Baca Juga: Elon Musk: Kami Keras ke Pelanggan Demi Menjaga Twitter Bertahan

"Kesenjangan hubungan ini adalah antara sikap dan tindakan orang-orang dari dua atau lebih generasi yang berbeda. Lebih tepatnya, kesenjangan antara mereka yang bisa beradaptasi dan mereka yang ingin tetap berada di zona nyaman mereka,” papar Prof. Rudy dalam siaran pers yang diterima Indozone, Jumat (11/11/2022). 

“Kesenjangan ini dapat menentukan perbedaan antara generasi muda dan generasi tua dalam hal sikap, perilaku, dan preferensi mereka. Politik, nilai, budaya populer, dan sektor lainnya mungkin berbeda," tambahnya.

Dikarenakan kemampuan teknologi individu yang tidak merata, digitalisasi komunikasi membuat masyarakat lebih rentan terhadap kesalahpahaman.

Ilustrasi Instagram. (REUTERS/Dado Ruvic)

Kesalahpahaman ini, lanjut Prof. Rudy, memudahkan orang untuk salah paham satu sama lain, terutama ketika terlibat komunikasi dengan orang lain. 

"Ketersediaan informasi di masyarakat kita pada awalnya dapat dianggap sebagai kekuatan positif. Ini tidak diragukan lagi merupakan langkah besar dari kurangnya komunikasi yang dialami oleh generasi sebelumnya. Namun, masalah muncul ketika orang dihadapkan dengan lebih banyak informasi daripada yang mereka butuhkan," jelas Prof. Rudy.

Sentimen: positif (86.5%)