Sentimen
Negatif (64%)
10 Nov 2022 : 11.09
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung, Blitar

Gus Dur Saja Mohon Maaf ke Keluarga Korban Tragedi 1965

10 Nov 2022 : 18.09 Views 2

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Gus Dur Saja Mohon Maaf ke Keluarga Korban Tragedi 1965

BLITAR, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto mengutip cerita bagaimana Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga korban tragedi 1965.

Hasto menyatakan, hendaknya hal tersebut menjadi contoh bagi pemerintah agar turut menyampaikan permintaan maaf kepada Presiden pertama RI, Soekarno beserta keluarganya.

"Gus Dur saja menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban 65. Kita tahu bagaimana perlakuan dari pemerintahan yang sangat otoriter saat itu terhadap Bung Karno dan juga keluarganya," kata Hasto ditemui di Makam Bung Karno, Blitar, Jawa Timur, Kamis (10/11/2022).

Baca juga: PDI-P Minta Negara Minta Maaf kepada Soekarno, Anggota DPR: Mengada-Ada

Hal itu disampaikan Hasto saat ditanya awak media mengenai maksud dari PDI-P memohon pemerintah meminta maaf kepada Bung Karno dan keluarga.

Menurut Hasto, kekejaman pemerintah saat itu berdampak kepada Bung Karno beserta keluarganya.

"Sampai misalnya, Ibu Megawati Soekarnoputri untuk sekolah saja, itu tidak bisa melanjutkan kuliahnya karena aspek-aspek politik," kata dia.

Hasto berharap, kebenaran-kebenaran itu terungkap dan dilanjutkan dengan cara permintaan maaf dari pemerintah.

Ia pun mengutip semboyan Bung Karno dan Megawati yaitu "Satyam Eva Jayate".

"Satyam Eva Jayate bahwa pada akhirnya kebenaran yang sejati itulah yang akan membimbing kita yang akan menang," ujar Hasto.

Sebelumnya, Ketua DPP PDI-P Ahmad Basarah mendorong pemerintah melalui Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) untuk menyatakan permintaan maaf kepada Bung Karno beserta keluarganya.

Baca juga: Kisah dari Wisma Yaso, Hari-hari Terakhir Soekarno yang Kini Disorot PDI-P...

Permintaan maaf itu karena Bung Karno di akhir hidupnya mendapatkan perlakuan tidak adil dan dituding tidak setia pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Menurut kami setelah diperolehnya gelar pahlawan nasional, kepada Bung Karno di tahun 2012, maka seyogianya negara melalui pemerintah Republik Indonesia menyampaikan permohonan maaf kepada Bung Karno dan keluarga, serta bangsa Indonesia atas perlakuan yang tidak adil yang pernah dialami seorang proklamator bangsa, seorang pendiri bangsa," kata Basarah ditemui di kawasan Bandung, Jawa Barat, Selasa (8/11/2022).

Hal tersebut disampaikan Basarah setelah ditanya apa langkah selanjutnya yang diharapkan PDI-P usai Presiden Jokowi menegaskan kembali kepahlawanan Bung Karno.

-. - "-", -. -

Sentimen: negatif (64%)