Sentimen
Positif (99%)
11 Nov 2022 : 06.57
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung

Kasus: kecelakaan

Partai Terkait
Tokoh Terkait
Siti Nurbaya

Siti Nurbaya

Dalam Konferensi COP27 Indonesia Menerima Pujian atas Aksi Deforestasi Secara Global

11 Nov 2022 : 06.57 Views 3

Prfmnews.id Prfmnews.id Jenis Media: Nasional

Dalam Konferensi COP27 Indonesia Menerima Pujian atas Aksi Deforestasi Secara Global

PRFMNEWS - Indonesia telah menerima penegasan dari upayanya untuk mengendalikan deforestasi yang sebelumnya merajalela, saat para menteri berunding pada KTT iklim PBB di Mesir.

Pada diskusi panel tersebut, terkait upaya Indonesia untuk menjadikan segmen hutan dan penggunaan lahannya sebagai penyerap karbon bersih pada tahun 2030.

Selain itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, Dr. Siti Nurbaya menyebut negara tersebut sebagai lampu utama bagi seluruh dunia untuk mengikuti masalah yang kompleks dan kritis.

Baca Juga: Syarat dan Jadwal Penerimaan CASN PPPK Tenaga Teknis Pemerintah Kota Bandung Tahun 2022

"Indonesia telah berusaha sangat keras. Laju deforestasi kami telah turun secara signifikan,” kata Dr Siti Nurbaya, dikutip prfmnews.id dari laman CNA.

Diketahui bahwa tahun lalu, Indonesia memiliki kisah sukses yang langka, dengan mencatat penurunan 25 persen dalam laju deforestasi.

Sama halnya dengan Malaysia, menjadikan Asia Tenggara satu-satunya wilayah di dunia yang berada di jalur untuk mengakhiri praktik berbahaya pada tahun 2030.

Perlu kita ketahui bahwa hutan dapat memperlambat timbulnya perubahan iklim. Serta menyerap hampir sepertiga dari semua emisi karbon. Tetapi efektivitasnya masih dikompromikan oleh aktivitas manusia.

Baca Juga: Raja Charles III dan Ratu Camilla Dilempari Telur Saat Hadiri Peresmian Patung Ratu Elizabeth di York

Namun Indonesia memperbarui target iklimnya menjelang COP26 di Glasgow tahun lalu, untuk menargetkan jalur menuju ekonomi rendah karbon dan untuk sektor yang paling berpolusi. Serta kehutanan dan penggunaan lahan untuk mencapai puncak emisi pada tahun 2030.

“Janji yang dibuat saat ini dengan alam adalah janji yang sangat besar, kami di seluruh dunia mengandalkan, pada kesuksesan Indonesia. Indonesia melakukan layanan global untuk melindungi kekayaan alam yang luar biasa ini," kata Zac Goldsmith, Menteri Inggris untuk Asia, Energi, Iklim dan Lingkungan.

Menurutnya jika Indonesia gagal, kita semua gagal dan jika Indonesia berhasil, kita memiliki peluang secara global untuk berhasil.

Baca Juga: Terjadi Kecelakaan Lalulintas di Rancaekek Sore Hari Ini, Satu Unit Truk Ringsek Parah

Deforestasi global menurun hanya 6,3 persen pada tahun 2021, peningkatan sederhana yang tidak mencapai tujuan internasional, menurut Penilaian Deklarasi Hutan.

Sementara itu, Goldsmith mengatakan bahwa janji tersebut masih membawa bobot dan merupakan komitmen penting yang akan terus dikejar Inggris, meskipun Indonesia pada awalnya menjadi salah satu negara yang menyatakan keprihatinan tentang kata-kata dan persyaratannya.

“Saya pikir itu adalah deklarasi yang luar biasa. Dan itu belum pernah terjadi sebelumnya. Tugas kami sekarang sebagai perwakilan Inggris adalah memastikan bahwa janji itu bukan hanya janji di kertas. Kami semua akan dimintai pertanggungjawaban dengan kejam," katanya.

Sementara yang lain mendukung, Kevin Conrad, Utusan Khusus Perubahan Iklim untuk Papua Nugini dan direktur eksekutif Koalisi untuk Bangsa Hutan Hujan. Ia kurang bersemangat tentang janji itu, terutama dengan kurangnya tindakan yang dirasakan sejak itu.

Baca Juga: Pohon Bambu yang Tumbang Akibat Longsor di Cadas Pangeran Sudah Dibersihkan, Arus Lalulintas Kembali Normal

“Glasgow adalah apa yang saya sebut sebagai janji kosong. Anda semacam menipu negara berkembang untuk membuat janji tentang menghentikan deforestasi, dengan janji keuangan yang belum terwujud,” kata Kevin Conrad.

“Ini adalah situasi yang sulit, ketika negara berkembang mencoba melakukan hal yang benar, tetapi mereka melakukannya sendiri. Dan ini adalah beberapa negara termiskin yang paling banyak melakukan pengurangan, tetapi mereka melakukannya tanpa kompensasi,” ujarnya.

Dia ingin melihat suara masyarakat adat dan komunitas lokal diperkuat lebih lanjut di COP dan dalam percakapan iklim yang sedang berlangsung.

Mengingat peran penting mereka dalam melindungi lahan berhutan. Pendanaan yang dijanjikan kepada kelompok-kelompok tersebut tetap sulit diakses dan seringkali disalurkan melalui organisasi lain.***

Sentimen: positif (99.8%)