Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Rezim Orde Baru
Kab/Kota: Blitar
Tokoh Terkait
Megawati Saja Tak Bisa Lanjutkan Kuliah
Kompas.com Jenis Media: Nasional
BLITAR, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto menyinggung "dosa" pemerintah era Orde Baru kepada Presiden pertama RI sekaligus Proklamator Kemerdekaan Indonesia, Soekarno atau Bung Karno dan keluarga.
"Kita tahu bagaimana perlakuan dari pemerintahan yang sangat otoriter saat itu terhadap Bung Karno dan juga keluarganya," kata Hasto ditemui di Makam Bung Karno, Blitar, Jawa Timur, Kamis (10/11/2022).
"Sampai misalnya, Ibu Megawati Soekarnoputri untuk sekolah saja, itu tidak bisa melanjutkan kuliahnya karena aspek-aspek politik," kata dia.
Baca juga: Hasto PDI-P: Gusdur Saja Mohon Maaf ke Keluarga Korban Tragedi 1965
Hasto menyampaikan hal tersebut ketika ditanya awak media mengenai apa alasan PDI-P memohon pemerintah sekarang meminta maaf kepada Soekarno beserta keluarga.
Menurut dia, PDI-P berharap pemerintah segera merespons permintaan itu dengan cara menyampaikan maaf.
Ia pun mengutip cerita soal keberanian Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur saat meminta maaf kepada keluarga korban tragedi 1965.
"Ya kalau kita lihat, konstalasi yang terjadi pada tahun 60-an kan, konstelasi perang dingin. Gus Dur saja menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban 65," ujar dia.
Oleh karena itu, PDI-P berharap kebenaran terhadap apa yang dialami Bung Karno beserta keluarga akan terungkap.
Baca juga: PDI-P Minta Negara Minta Maaf kepada Soekarno, Anggota DPR: Mengada-Ada
Hasto lantas mengutip semboyan Bung Karno dan Megawati yaitu "Satyam Eva Jayate" yang artinya kebenaran akhirnya akan menang.
"Kebenaran yang sejati itulah yang akan membimbing kita yang akan menang," kata Hasto.
-. - "-", -. -Sentimen: negatif (98.3%)