Ali Fikri Manajer Arema FC hari ini memenuhi panggilan pemeriksaan sebagai saksi tragedi Kanjuruhan di Gedung Ditreskrimum Mapolda Jawa Timur.

Selama di dalam ruangan, dia harus menjawab 21 pertanyaan dari penyidik terkait penjualan tiket pertandingan.

Namun saat ditanya oleh para wartawan soal koordinasi penjualan tiket yang berjumlah 42 ribu, ia hanya menjelaskan apabila tugas dari seorang manajer adalah fokus mengkoordinasi kebutuhan klub.

“Saya kan manajer tim, coba ditanyakan itu ke Panpelnya. Manajer tim kan untuk mengurusi tim saja,” kata Ali Fikri usai diperiksa di Maolda Jatim, Kamis (13/10/2022).

Selama pemeriksaan yang berlangsung sejak pukul 10.00 sampai 15.30, Ali Fikri mengatakan tidak ada pertanyaan krusial yang disampaikan oleh penyidik.

Dia juga akan menghormati proses hukum ini apabila ada panggilan lanjutan untuk pendalaman kasus.

Selain mengikuti proses hukum yang sampai saat ini masih berlangsung, pihaknya Arema juga masih fokus terhadap penanganan para korban.

“Sampai sekarang masih berjalan. Tadi malam saya cek data sudah hampir 100 keluarga korban kami kunjungi. Hari ini, tim saya yang terdiri dari ofisial, Aremania juga masih keliling ke rumah korban. Termasuk, kemarin sore ada yang meninggal dunia,” imbuhnya.

Sementara itu terkait kejelasan pemain dan pelatih Arema FC, Ali sampai saat ini masih belum berkomunikasi dengan internalnya. Ia hanya mengaku saat ini sedang fokus kepada korban dan proses hukum yang berjalan.

“Saya dapat info minggu depan akan mulai latihan, tapi masih belum tahu. Belum ngajak ngobrol sama mereka,” ujarnya.(wld/ipg)