AKURAT.CO, Seorang pekerja harian lepas (PHL) dari Divpropam Polri, Ariyanto menceritakan detik-detik dirinya mengambil CCTV di rumah dinas Ferdy Sambo. Ia bertemu dengan Irfan Widyanto untuk mengambil CCTV. 

Perintah tersebut berasal dari Chuck Putranto. Hal itu diungkap Ariyanto saat bersaksi di persidangan lanjutan obstruction of justice dengan terdakwa Hendra Kurniawan dan Agus Nur Patria. 

Ariyanto mengungkapkan kejadian itu berawal saat dirinya diperintahkan oleh Ferdy Sambo untuk datang ke Saguling pada hari, Sabtu (9/7/2022) untuk membelikan makanan.

Di rumah Saguling itu, dia bertemu dengan Chuck Putranto yang saat itu berada di depan rumah Saguling. Kemudian, Ariyanto dipanggil oleh Chuk untuk bertemu Irfan Widyanto dengan tujuan mengambil CCTV.

Kemudian, setelah mendengar arahan tersebut, Ariyanto menghubungi Irfan yang keberadaanya belum diketahui dimana oleh dirinya.

"Mohon izin pak, saya diperintah Pak Chuck untuk menerima CCTV," papar Ariyanto kepada jaksa meragakan saat dia mengabari Irfan

"Irfan bilang apa?" tanya jaksa.

"Ke sini ambil aja di pos," jawab Ariyanto.

"Pos mana?" tanya jaksa kembali.

"Pos Kompleks Polri Duren Tiga," jawabnya. 

Setelah itu, Ariyanto langsung menuju pos yang berada di dekat dengan rumah dinas Ferdy Sambo.

Ariyanto lantas menceritakan saat itu Irfan langsung memberikan kamera CCTV yang dibungkus dalam kantong plastik hitam dan sudah di lakban.

"Satu kantong plastik lalu dilakban, jadi saya enggak tahu isinya apa. Cuma karena perintahnya suruh bawa, ya saya bawa," ujar Ariyanto.

Ia pun membawa CCTV itu ke rumah pribadi Ferdy Sambo di Saguling untuk menyerahkan kepada Chuck Putranto.

Menurut Ariyanto, mantan PS Kasubbagaudir Bag Gak Etika Rowabprof Divisi Propam Polri itu menyuruhnya untuk menaruh titipan itu ke mobil Kijang Innova itu berwarna hijau army.

"Langsung ketemu Pak Chuck. Saya bilang 'Pak ini titipan dari Pak Irfan'. Kata Pak Chuck 'Ya sudah taruh saja di bagasi mobil', seperti itu," tutur Ariyanto.

“Mobil Pak Chuck itu parkir di mana? Jauh dari rumah Saguling?” tanya jaksa.

“Parkir di luar. Kurang lebih sekitar 300 meter. (Mobilnya) di bawah pohon,” tutur Ari sapaan Ariyanto.

Jaksa kemudian menanyakan apakah Ari diberi kunci mobil oleh Chuck untuk menaruh plastik tersebut di mobil Chuck. Namun Ari mengatakan bahwa pintu mobil bagasi belakang bisa terbuka dengan remote kontrol jarak jauh dari kunci mobil Chuck. Ari lalu meletakkannya di belakang jok.

“Setelah itu?” tanya jaksa.

“Setelah itu, sudah selesai saya tutup lagi. Saya ngerokok lagi di parkiran motor, sambil ngeliatin mereka sambil ngerokok aja,” jelas Ari.[]