Sentimen
Pesona Kopi Di Kawasan Utara Kulonprogo Ditingkatkan
Krjogja.com Jenis Media: News
Pj Bupati Kulonprogo Drs Tri Saktiyana sedang mencicipi minuman kopi di Festval Kopi Menoreh 2022 (Asrul Sani)
Krjogja.com - WATES - Guna meningkatkan sekaligus mengoptimalkan pesona kopi di kawasan Utara Kulonprogo, Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) setempat berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata (Dispar) didukung Bank Indonesia serta Bank BPD DIY menggelar Festival Kopi Menoreh 2022 di Embung Canggal Kalurahan Sidoharjo Kapanewon Samigaluh.
Kepala DPP Kulonprogo, Ir Muh Aris Nugroho MMA mengatakan, Festival Kopi Menoreh menggunakan anggaran Dana Keistimewaan (danais). Saat ini varian kopi Kulonprogo sudah dikenal masyarakat secara nasional. Apalagi kedai kopi menjamur di kabupaten ini.
"Sekarang, kopi sudah menjadi gaya hidup, ada tren kalau tidak ngopi ketinggalan zaman, kalau tidak ngopi itu tidak milenial, sehingga saya dan Pak Joko (Kepala Dispar setempat Joko Mursito-Red.) menggagas Festival Kopi Menoreh. Sekarang Kulonprogo dikenal di luar daerah sebagai daerah destinasi ngopi. Saat ini sedikitnya ada 18 kedai kopi tersebar di Kulonprogo, kondisi tersebut kami manfaatkan untuk kebangkitan kopi menoreh," kata Aris Nugroho, Senin (7/11).
Diungkapkan, kopi merupakan salah satu komoditas unggulan sub sektor perkebunan di Kulonprogo. Luas pertanaman pada 2021 mencapai 1.473,05 hektare (ha) yang tersebar di lima kapanewon di kawasan Menoreh yakni Samigaluh, Kalibawang, Girimulyo, Kokap dan Pengasih. Produksi mencapai 438,66 ton biji kering dan produktivitas 540,76 kg/ha. Sedangkan jumlah petani yang berusaha tani kopi mencapai 5.400 petani.
"Untuk peningkatan nilai tambah kopi telah dilaksanakan pengolahan di tingkat kelompok tani. Sampai saat ini sudah ada sembilan kelompok tani selaku pelaku usaha pengolah kopi di Kulonprogo," jelas Aris menambahkan Festival Kopi Menoreh juga diharapkan bisa meningkatkan kunjungan wisata ke Kalurahan Sidoharjo yang telah dicanangkan sebagai Desa Wisata.
Sementara itu Pj Bupati Drs Tri Saktiyana menjelaskan, kolaborasi antarsektor akan sangat berperan dalam upaya peningkatan seluruh komoditas maupun produk unggulan di Kulonprogo baik itu komoditas pangan maupun produk wisata. Hal tersebut juga didukung munculnya kebutuhan gaya hidup di sektor perkopian yang ditandai makin maraknya kedai kopi di Kulonprogo. Lokasinya pun berada di titik-titik strategis.
"Kalau hanya dilihat dari sektor primer atau berdiri sendiri maka kopi hanya akan dijual dalam bentuk atau bernilai kopi saja. Tapi jika kopi dijual bersama sektor tersier atau gaya hidup, kopi sedikit dalam cangkir saja akan bernilai berlipat-lipat harganya," terangnya. (Rul)
Sentimen: positif (99.9%)