POJOKSATU.id, JAKARTA- Video panas kembali viral di media sosial. Kali ini video phone sek dengan seorang wanita bertubuh montok dilakukan oleh seorang oknum camat Rimbo Pengadang, Pemda Lebong, Bengkulu yang diketahui berinisial L.

Video phone seks berdurasi 1 menit 5 detik itu tampak oknum camat mengenakan kaos berkerah warna hijau toska tanpa celana.

Sementara itu, tampilan insert lawan bicara di pojok atas kanan layar, terlihat tubuh seorang wanita tanpa busana sambil meraba kemaluannya.

Oknum camat inisial L mengakui jika pria yang ada di video tersebut adalah dirinya.
Namun, L merasa dirinya telah menjadi korban pemerasan melalui video tersebut.

“Video itu adalah koleksi pribadi. Disebarkan oleh seseorang melalui akun palsu. Karena sebelumnya yang bersangkutan meminta saya mengirimkan uang. Karena saya tidak memenuhi permintaannya, maka dia akan mengancam menyebarkan video editan itu,” ungkap L.

BACA : Video Mesum Selebgram Bali Bukan cuma 1 tapi Ada 4 Video, Anunya Gede Banget Ketimbang Icha Ceeby

Sementara itu, Direktur Reskrimum Polda Bengkulu, Kombes Teddy Suhendyawan Syarif mengaku belum mendapatkan informasi mengenai beredarnya video tersebut.

Meski demikian, Kombes Teddy menegaskan, pihaknya akan menindaklanjuti setiap perbuatan yang berindikasi pidana. Termasuk, peyebar video porno di kalangan masyarakat.

“Jika disebarkan dan viral, perbuatan pidana mesum dan yang sebarkan kena UU ITE,” timpal Teddy.

Sebelumnya video panas kebaya merah viral di media sosial. Tak butuh waktu lama, dua pemeran kebaya merah berinisial ACS (30) seorang pria dan perempuan AH (20) sudah ditangkap Polda Jawa Timur.

Dua tersangka kasus video porno kebaya merah di duga melakukan aksinya berdasarkan pesanan atau request. Sejauh ini mereka diketahui sudah merekam 92 video porno dengan tema berbeda.

“Tersangka ACS dan AH membuat adegan tersebut dikarenakan adanya pesanan konten video porno dengan tema resepsionis hotel,” kata Dirreskrimsus Polda Jawa Timur Kombes Farman di Mapolda Jatim, Kamis (8/11). (Firdausi/pojoksatu)