Sentimen
Positif (78%)
10 Nov 2022 : 06.55

3 Hal Dinilai Jadi Penyebab Koalisi Pengusung Anies Batal Deklarasi

Detik.com Detik.com Jenis Media: Metropolitan

10 Nov 2022 : 06.55
3 Hal Dinilai Jadi Penyebab Koalisi Pengusung Anies Batal Deklarasi
Jakarta -

Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS tidak jadi mendeklarasikan 'Koalisi Perubahan' pada 10 November hari ini. Ada tiga faktor yang dinilai membuat koalisi partai pengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024 itu batal.

Hal tersebut diungkap Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno. Faktor pertama adalah persoalan calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies yang belum deal, di mana Demokrat sodorkan nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan PKS usung Ahmad Heryawan (Aher).

"Apakah AHY ataukah Aher yang layak mendampingi Anies. Sangat rasional jika dua partai ini saling berebut cawapres karena posisinya saling mengunci," kata Adi kepada wartawan, Rabu (9/11/2022).

-

-

"NasDem tak bisa usung Anies jika Demokrat atau PKS angkat kaki. Di antara 3 partai ini juga tak ada yang paling dominan, relatif equel dari segi perolehan pileg 2019 lalu. Wajar jika negosiasinya panjang," tambahnya.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno Foto: Nahda/detikcom

Faktor kedua yakni Demokrat dan PKS mulai berpikir coat-tail effect atau efek ekor jas demi menghindari 'bedol desa' pendukung yang perlahan hijrah ke NasDem. Menurut Adi, PKS misalnya layak ketar-ketir jika tak bisa majukan Aher karena pemilih Anies yang selama ini ke PKS mulai pindah ke NasDem.

"Sebab itulah, PKS butuh jangkar yang bisa menahan basis pemilihnya agar tak pindah. Begitupun dengan Demokrat, sebagian pemilihnya mulai juga split ke NasDem. Cuma Demokrat diuntungkan figur AHY yang dipersonifikasi bakal maju di 2024. Jadi, bedol desanya bisa dibendung," ucapnya.

Faktor ketiga adalah deklarasi bersama tersebut sengaja diundur mungkin untuk terus mendapatkan eksposur perbincangan publik soal poros perubahan.

"Intinya, merawat stamina gerakan politik supaya terus jadi perbincangan aktual soal pilpres 2024. Semacam spending time guna terus menciptakan momentum politik," ujarnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:

Sentimen: positif (78%)