Sentimen
Positif (97%)
10 Nov 2022 : 06.51
Informasi Tambahan

BUMN: PT Telekomunikasi Selular

Kab/Kota: Tiongkok

Tokoh Terkait
Slamet Riyadi

Slamet Riyadi

Ternyata, RI-China Belum Sepakat Biaya Bengkak Kereta Cepat

10 Nov 2022 : 13.51 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Ternyata, RI-China Belum Sepakat Biaya Bengkak Kereta Cepat

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China Dwiyana Slamet Riyadi mengungkapkan, masih ada perbedaan perhitungan cost overrun antara pihak Indonesia dan China.

Di mana saat ini menurut perhitungan Badan Pengawas Keuangan Pembangunan (BPKP), cost overrun yang terjadi adalah US$1,449 miliar atau setara dengan Rp 24,1 triliun. Sedangkan perhitungan dari China hanya sekitar US$980 jutaan.

Dia menjelaskan perbedaan perhitungan terjadi karena ada perbedaan cara me-review dan asumsi perhitungan yang berbeda. Di mana pihak Indonesia diwakili oleh BPKP dan China oleh National Development and Reform Commission (NDRC).

-

-

"BPKP mewakili pemerintah Indonesia, sementara China diwakili NDRC seperti Bappenas Tiongkok dia menunjuk konsultan CICC. Angka hitungan mereka sekitar US$980 jutaan. Ada perbedaan karena ada perbedaan cara review dan perbedaan asumsi," kata Dwiyana ditemui di Kompleks Parlemen, Rabu (9/11/2022).

Dia mencontohkan, asumsi perhitungan yang berbeda seperti frekuensi GSMR 900 Megahertz di China itu gratis, sementara di Indonesia harus berbayar karena sebelumnya sudah digunakan oleh Telkomsel.

"Misalnya Telkomsel dia kekeuh namanya GMSR di China free ya seharusnya pemerintah bisa kasih free of charge untuk KCJB dalam mendapatkan frekuensi GSMR," katanya.

"Kominfo merekomendasikan sharing saja, frekuensi dengan Telkomsel sehingga butuh investasi. Itu pemerintah China gak mau menerima karena di negerinya free of charge. Saya yakin dalam pembahasan berikutnya ada titik temu lah karena sekali lagi ini proyek Investasi bersama pihak Indonesia dengan China," tambahnya.

Dwiyana menambahkan, dalam perbedaan asumsi ini juga masih dalam proses pembicaraan, namun akan diselesaikan secara paralel karena komitmen pemerintah Indonesia dan China.

"Ini proses negosiasi, diskusi masih kita lakukan tapi ini sudah masuk dalam timeline pemenuhan pendanaan cost overrun. Intinya paralel komitmen pemerintah Indonesia dan China sama gimana proyek ini bisa mendapat pemenuhan cost overrun dan berprogres," jelasnya.


[-]

-

KCJB Dikabarkan Bakal Molor, Begini Jawaban KCIC
(dce)

Sentimen: positif (97%)